Purnamanews.com,Maros – Kedatangan orang yang mengaku pernah bekerja sebagai pengawas roti maros lempangan diduga kuat ada kaitannya dengan pemberitaan terkait masalah limbah.
Abdul malik pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) KIPFA RI Kabupaten maros mengaku kaget, Tiba-tiba datang salah seorang yang mengaku jika ia adalah mantan karyawan roti Maros Lempangan.
“Saya kaget, sayakan di DPRD maros lagi duduk bertiga bersama tekan media, tiba-tiba itu orang datang, namun kami mencurigai jika dia adalah suruhan dari perusahaan roti maros lempangan,” Ucapnya. (Senin/20/1/2025).
Kedatangan orang itu yang mengaku pernah bekerja sebagai pengawas roti Maros lempangan, ternyata dia tinggal di wilayah Sanrima, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
Hal itu dia mengakui saat awak media mencoba mempertanyakan apa maksud dan tujuan sehingga ia datang,
“Saya datang, karena temanku itu pemilik roti lempangan, saya mau pertanyakan apa masalahnya sampai dia ada laporannya,karena saya pernah kerja disitu,” Ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung masalah masyarakat yang mengeluh, siapa masyarakat yang mengeluh dan dimana rumahnya,
“Siapakah masyarakat mengeluh, dibagian mana rumah, sessaimi itu nanti masyarakat tidak bisami lewat karena itu jalan kebelakang tanahnya pertamina,” Ucapnya lagi.
Kami pun bersama tim mencoba menelusuri siapa orang tersebut, beberapa sumber mengakui jika orang yang mendangi di DPRD maros adalah betul orang sanrima, atas nama Bambang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media dan tim LSM di lapangan, Bambang pernah bertugas di satuan pamon praja Kabupaten Maros, namun karena dirinya pernah terlibat kasus barang terlarang akhirnya berhenti.
Malik pun sangat menyesalkan atas kedatangan orang tersebut, yang mana bergaya sok preman dan tidak beritika.
Sampai malik bertanya-tanya, Ada kaitan apa orang tersebut datang?, ataukah mungkin pihak Roti Maros Lempangan sengaja menyewa Preman?, agar datang mencoba menakut nakuti kami?, agar keluhan warga tidak di publikasikan.
Malik secara tegas menyampaikan bahwa ia bersama tim tidak gentar untuk menghadapi siapapun, karena menurutnya apa yang ia lakukan sesuai dengan fakta dan keluhan warga.
Dan juga kata malik, semestinya pemerintah daerah dan instansi yang terkait, berterima kasih atas adanya informasi yang ia mereka Terima, binatang saja terkadang iba melihat jika tuannya dalam keadaan tersiksa. Apalagi kita manusia, tentu kita sangat prihatin atas apa yang dialami warga Dusun Lempangan, RT 03 ini persoalan Limbah. Wajarlah kalau kami ber statement ‘Surga Bagi Perusahaan Roti Maros Lempangan, Neraka bagi Warga Dusun Lempangan RT 03.
Tak hanya itu, malik juga menduga kuat jika Pemerintah Kecamatan Bontoa pura-pura buta dan tuli, ataukah mungkin kata malik, Pemerintah Kecamatan Bontoa Dapat Percikan dari Perusahaan Roti Maros Lempangan?.
Nah ini juga patut dipertanyakan, kenapa sampai ada pembiaran, dimana hati dan perasaan pemerintah sampai melihat warga nya menderita.
