Purnamanews.com – SLAWI. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi mengadakan kegiatan ACF (Active Case Finding) Skrining TBC dan HIV bagi kelompok rentan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, USAID, dan Puskesmas Kambangan, yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 19 dan 20 Juli 2024.
Menindaklanjuti surat dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Nomor: 400.7.8.1/2916/05 perihal kegiatan Skrining TBC, kegiatan ini bertujuan untuk deteksi dini dan penemuan kasus TB dan HIV. Pada hari pertama, Jumat, 19 Juli 2024, kegiatan dilaksanakan di Aula Dr. Sahardjo dan Ruang Kunjungan Lapas Kelas IIB Slawi. Skrining VCT HIV diikuti oleh 100 orang WBP dan dilaksanakan oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
Selain itu, pada hari Jumat dan Sabtu, 19-20 Juli 2024, di Ruang Kunjungan Lapas Slawi juga dilaksanakan skrining TBC dan HIV, yang meliputi tes Mantoux, TCM, dan rontgen. Target skrining TBC dan HIV kerja sama antara USAID, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dan Lapas Slawi adalah 110 orang yang terdiri dari WBP dan petugas Lapas.
Kegiatan ini melibatkan 20 orang petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan USAID, serta seluruh petugas Lapas Kelas IIB Slawi. Kepala Lapas Kelas IIB Slawi beserta jajaran pejabat struktural Lapas juga turut serta dalam kegiatan ini.
Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, Karyono, kegiatan ACF skrining TBC dan HIV ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi dini dan penemuan kasus TBC pada kelompok rentan. “Kerja sama dengan berbagai pihak ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan warga binaan dan petugas Lapas, serta membantu dalam pencegahan dan penanganan penyakit menular seperti TBC dan HIV,” ujar Karyono.
Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas IIB Slawi, Anistyo Gunar Afrilla, juga memberikan keterangan mengenai pentingnya kegiatan ini. “Skrining TBC dan HIV ini adalah langkah preventif yang sangat penting untuk memastikan kesehatan warga binaan dan petugas. Kami berharap melalui kegiatan ini, dapat terdeteksi dini kasus-kasus yang ada sehingga penanganan dan pengobatan bisa dilakukan segera,” jelas Anistyo.
Hasil dari skrining TBC dan HIV akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk proses pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit menular di lingkungan Lapas, serta memperkuat kerja sama antara Lapas Kelas IIB Slawi dengan instansi terkait dalam menjaga kesehatan warga binaan dan petugas.
( Hb / red )