Toraja,Makale – Di Indonesia, tanggal 27 April tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) yang telah dilakukan sejak tahun 1964. Itu berarti peringatan di tahun 2024 ini menjadi peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60.
Sebagai puncak peringatan HBP ke-60 tahun 2024, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Makale Kanwil Kemenkumham Sulsel gelar upacara yang bertempat di Lapangan Rutan Makale, Sabtu (27/4).
Mengusung tema “Pemasyarakatan Pasti Berdampak”, upacara ini dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Pengelolaan, Piter Sanda selaku Plh. Kepala Rutan Makale yang dihadiri oleh para Pejabat Struktural, Staff, Petugas Penjagaan, Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan seluruh Warga Binaan Pemasyarakataan Rutan Makale.
Saat amanat, Inspektur Upacara, Piter Sanda, membacakan sambutan seragam dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI , Yasonna H. Laoly, menyampaikan, agar apa yang dicita-citakan oleh founding fathers, sampai saat ini istikamah dikawal untuk mencapai tujuan luhur “Beringin Pengayoman”.
“Pada konfrensi Lembang tahun 1964, Presiden Ir. Soekarno berpesan bahwa Pemasyarakatan adalah tools nation building dan character building yang mana bahwa sistem Pemasyarakatan dituntut untuk mampu membangun kapasitas pribadi para pelanggar hukum agar menjadi pribadi yang lebih baik,” jelas Piter Sanda.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, Insan Pemasyarakatan patut bersyukur dan berbahagia, bahwa Undang-Undang Pemasyarakatan memandatkan pelaksanaan sistem Pemasyarakatan berdasarkan asas pengayoman, non diskriminasi, kemanusiaan, gotong-royong, kemandirian, proporsionalitas, kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya derita serta profesionalitas.
Hal ini, sambungnya, sesuai dengan way of life bangsa kita yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perbuatan yang merendahkan derajat martabat manusia.
“Momentum peringatan HBP ini harus kita jadikan sebagai refleksi terhadap yang belum kita kerjakan serta membangun langkah-langkah perbaikan sekaligus meneguhkan komitmen dan konsistensi seluruh insan pemasyarakatan dalam mewujudkan kebijakan yang telah ditetapkan yakni Pemasyarakatan PASTI Berdampak,” terang Piter.
