Guru BK Jadi Garda Terdepan : Densus 88 AT Polri Dan Disdik DKI Jakarta Bersatu Lawan Kekerasan Dan Radikalisme Di Sekolah

- Jurnalis

Selasa, 25 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Densus 88 AT Polri bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas bagi 400 Guru Bimbingan Konseling (BK) SD, SMP, dan SMA/SMK se-Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran sekolah sebagai lingkungan aman dan bebas dari kekerasan maupun paparan paham radikal. Selasa (25/11/2025).

“Sekolah perlu menjadi benteng nilai kebangsaan dengan memastikan seluruh warganya—guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik—berperan aktif menjaga lingkungan belajar dari pengaruh intoleransi, kekerasan, serta konten negatif digital,” kata Dr. Nahdiana, S.Pd., M.Pd., Kadisdik Prov. DKI Jakarta.

Direktur Pencegahan Densus 88 AT Polri yang diwakilkan oleh Kombespol Moh Dofir, S.Ag., M.H., sebagai Kasubdit Kontra Ideologi Ditcegah Densus 88 AT Polri, menegaskan bahwa perundungan (bullying) tidak boleh lagi dianggap masalah ringan. “Bullying, trauma, dan kerentanan ekstremisme harus ditangani sejak dini,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Kepri Periksa Ade Angga dan Pimpinan DPRD Tanjungpinang Selama 7 Jam Pendalaman Materi Laporan Masih Ditutup Rapat

Dr. Naomi Soetikno, S.Psi., M.Pd., Psikolog, menekankan bahwa memahami dinamika psikologis anak adalah fondasi penting dalam menangani kerentanan yang berpotensi dimanfaatkan kelompok radikal. “Guru BK diharapkan mampu menjadi early detector terhadap kondisi psikologis siswa,” katanya.

Prima Dea Pangestu, M.Pd., perwakilan kementerian PPPA, menegaskan bahwa guru BK memegang peran krusial sebagai garda terdepan dalam perlindungan anak, pencegahan eksploitasi, serta penguatan sikap moderasi beragama di lingkungan sekolah.

Baca Juga :  Kapolsek Metro Penjaringan Pimpin Apel Pam Swakarsa Di Pantai Mutiara

Solahudin, Akademisi & Peneliti jaringan Teror, menyoroti bahwa anak-anak saat ini hidup dalam dua dunia sekaligus fisik dan virtual di mana dunia virtual menyimpan ancaman yang lebih sulit dilihat oleh orang tua maupun guru.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sekolah sebagai ruang aman dan bebas ekstremisme, serta meningkatkan kemampuan guru BK dalam mendeteksi dini dan mencegah kekerasan dan radikalisme di lingkungan pendidikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jurnalis : M.Irsyad Salim

Berita Terkait

Ombudsman Kepri Desak PT BIB Percepat Pembangunan Terminal Dua Bandara Hang Nadim
Polsek Metro Penjaringan Berikan Pengamanan Ketat Saat Wakil Gubernur Tinjau Kawasan PIK
Patroli Jalan Kaki Polsek Pademangan Perketat Keamanan Di ITC Mangga Dua
Bhabinkamtibmas Taman Sari Laksanakan Patroli Jalan Kaki, Himbau Warga Waspada Jambret Dan Curanmor
Program Polisi Sahabat Anak Ajak Murid PAUD Ceria Belajar Tertib Dan Berikan Edukasi Bermanfaat
Wujudkan Satuan Bersih Narkoba, Prajurit Dan PNS Korem 052/Wkr Ikuti Penyuluhan Dan Tes Urine
Layanan SKCK Online Keliling Di TMP Kalibata Disambut Positif, Warga : Cepat Dan Nggak Ribet!
Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Sosialisasi Ops Sikat Jaya Di Poskamling Muara Angke
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 17:24 WIB

Ombudsman Kepri Desak PT BIB Percepat Pembangunan Terminal Dua Bandara Hang Nadim

Selasa, 25 November 2025 - 16:42 WIB

Polsek Metro Penjaringan Berikan Pengamanan Ketat Saat Wakil Gubernur Tinjau Kawasan PIK

Selasa, 25 November 2025 - 16:37 WIB

Patroli Jalan Kaki Polsek Pademangan Perketat Keamanan Di ITC Mangga Dua

Selasa, 25 November 2025 - 16:25 WIB

Bhabinkamtibmas Taman Sari Laksanakan Patroli Jalan Kaki, Himbau Warga Waspada Jambret Dan Curanmor

Selasa, 25 November 2025 - 15:21 WIB

Wujudkan Satuan Bersih Narkoba, Prajurit Dan PNS Korem 052/Wkr Ikuti Penyuluhan Dan Tes Urine

Berita Terbaru