Harga Emas Melemah, Dolar AS dan Geopolitik Jadi Faktor Penekan

- Jurnalis

Rabu, 18 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) kembali menunjukkan tren penurunan diperdagangkan di bawah level $3.400 pada hari Selasa (17/6), sementara pada Rabu (18/6) menyentuh sekitar $3.380 pada saat berita ini di tulis. Penurunan kecil sebesar 0,05% ini mencerminkan tekanan yang terus membebani pasar logam mulia, terutama akibat dari menguatnya Dolar AS dan kondisi geopolitik global yang tidak menentu.

Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia, menilai bahwa sentimen negatif pasar masih mendominasi dan mempertahankan tren bearish pada harga emas. Meskipun ada beberapa faktor yang berpotensi mengangkat harga emas, tekanan dari sisi penguatan dolar tampaknya lebih kuat untuk saat ini.

“Pasar sedang berada dalam situasi tarik menarik antara dua kekuatan besar. Di satu sisi, eskalasi konflik Israel-Iran bisa memperkuat permintaan emas sebagai aset safe-haven. Namun di sisi lain, lonjakan nilai Dolar AS justru menghambat potensi penguatan harga emas,” jelas Andy dalam laporan analisanya.

Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan penguatan signifikan sebesar 0,46% ke posisi 98,58, yang menandakan meningkatnya permintaan terhadap dolar sebagai mata uang cadangan global. Kondisi ini mendorong investor untuk mengalihkan asetnya dari emas ke dolar, membuat logam kuning kehilangan daya tariknya walau risiko global sedang meningkat. Ketegangan kawasan Timur Tengah juga semakin panas setelah muncul laporan bahwa mantan Presiden AS, Donald Trump, mempertimbangkan langkah militer bersama Israel terhadap Iran.

Baca Juga :  Tren Gaya Hidup Digital: Mengapa Semua Orang Kini Lebih Memilih Sewa daripada Beli?

“Respons pasar terhadap berita ini cukup hati-hati. Namun, kenyataan bahwa harga emas tidak melonjak di tengah gejolak geopolitik mengisyaratkan bahwa kekuatan dolar saat ini benar-benar dominan,” tambah Andy.

Selain isu geopolitik, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada arah kebijakan moneter AS. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dijadwalkan akan menyampaikan hasil pertemuan dewan gubernur. Meskipun suku bunga diperkirakan tetap, fokus pasar lebih tertuju pada proyeksi ekonomi ke depan yang akan disampaikan.

Secara teknikal, Andy mencatat bahwa sinyal penurunan harga emas mulai terbentuk pada grafik jangka pendek. Pola candlestick dan indikator Moving Average mengonfirmasi tekanan jual yang masih mendominasi pasar. Jika tren ini berlanjut, harga emas berpotensi melemah hingga mencapai zona support di $3.343. Namun jika terjadi pantulan teknikal, harga bisa menguji resisten minor di sekitar level $3.398.

Baca Juga :  KETIKA PROPERTI MULAI DITINGGALKAN, FERRY REVIANDY MELIHAT CELAH YANG TAK TERDUGA

Dari sisi fundamental ekonomi, data dari Amerika Serikat turut menambah dinamika pasar. Penjualan ritel pada Mei tercatat turun sebesar 0,9% secara bulanan, melebihi perkiraan penurunan. Selain itu, produksi industri juga mengalami penurunan sebesar 0,2%, mencerminkan potensi perlambatan di sektor manufaktur AS. Meski biasanya pelemahan ekonomi bisa mendukung harga emas, dalam kondisi saat ini tekanan dari dolar masih mendominasi.

Secara keseluruhan, harga emas masih berada dalam tekanan bearish di tengah ketidakpastian global. Para pelaku pasar disarankan tetap waspada terhadap perkembangan ketegangan geopolitik dan arah pergerakan Dolar AS. Dengan latar belakang konflik internasional yang belum mereda dan tekanan teknikal yang terus berlanjut, peluang koreksi lanjutan pada harga emas masih terbuka lebar.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Sertifikat Elektronik: Paspor Keamanan Anda di Dunia Maya, Wajib Punya!
5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Pinjaman Online Terpercaya
Di MuslimAi.ai, Kamu Tidak Harus Kuat Dulu untuk Didengar
Liburan Sekolah Hemat, Nyaman, dan Seru bersama KAI: Nikmati Tema “SchooliDay” di Stasiun Malang dan Sekitarnya!
Kenaikan Minyak Bisa Jadi Kunci Bitcoin Tembus $119K? Simak Analisisnya!
Konsisten di ranah retro, Los Garelloz hadirkan album “Romantika Masa Muda”
Wujudkan Integrasi antar Stasiun, DJKA dan KAI Daop 1 Jakarta Siap Uji Coba Pengoperasian Skybridge Bogor – Paledang
Manfaatkan Diskon Tiket KA 30%: Program Masih Berlangsung!
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:17 WIB

Sertifikat Elektronik: Paspor Keamanan Anda di Dunia Maya, Wajib Punya!

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:52 WIB

5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Pinjaman Online Terpercaya

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:36 WIB

Liburan Sekolah Hemat, Nyaman, dan Seru bersama KAI: Nikmati Tema “SchooliDay” di Stasiun Malang dan Sekitarnya!

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:31 WIB

Kenaikan Minyak Bisa Jadi Kunci Bitcoin Tembus $119K? Simak Analisisnya!

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:22 WIB

Konsisten di ranah retro, Los Garelloz hadirkan album “Romantika Masa Muda”

Berita Terbaru