Purnama News – Dunia jurnalistik kembali dihadapkan pada kenyataan pahit: sesama wartawan saling menjatuhkan, bahkan tak segan melakukan pembunuhan karakter terhadap rekan seprofesi. Fenomena ini kian marak dan mencoreng wajah pers yang seharusnya menjadi penjaga kebenaran dan suara publik. Selasa, 22/04/2025.
Di tengah derasnya arus informasi dan ketatnya persaingan antar media, sebagian oknum memilih menyerang pribadi ketimbang menyajikan karya jurnalistik yang berkualitas. Kritik yang semestinya membangun, berubah menjadi senjata untuk merusak reputasi.
Etika jurnalistik, yang selama ini menjadi fondasi profesi wartawan, kian tergerus oleh ego, kepentingan, dan persaingan tidak sehat. Padahal, wartawan sejatinya satu tubuh: berdiri bersama untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap media.
“Kalau wartawan sendiri tak bisa saling menghargai, lalu siapa lagi yang akan menjaga martabat profesi ini?” ungkap seorang jurnalis senior yang prihatin dengan kondisi tersebut.
Jangan biarkan marwah jurnalistik tercoreng. Sudah waktunya seluruh insan pers kembali pada komitmen dasar: menyampaikan kebenaran, menjunjung etika, dan menjaga kehormatan profesi. Karena ketika wartawan saling menghancurkan, yang hancur bukan hanya individu—tapi kepercayaan masyarakat terhadap media secara keseluruhan.