purnamanews.com – Aceh Timur. setelah membaca berita beberapa hari yang lalu dan dimediakan oleh media beberapa hari yang lalu, Zulfadli alias Oyong tergugah hatinya untuk menjenguk kondisi yang sebenarnya, setelah menempuh jalan Keude Gerobak sekitar 10 kilometer dari pusat Ibukota Kabupaten Aceh timur Idi Rayeuk, oyong yang baru saja dilantik sekitar 7 hari yang lalu menjadi Anggota DPRK Aceh Timur langsung bergerak ke salah satu masyarakat Aceh Timur yang kurang mampu dan langsung menuju ke tempat dimana Ayong Mahendra bekerja serta istri dan anaknya tinggal saat ini.
Dengan menempuh jalan yang melelahkan akhirnya sampai juga ketempat rumah yang dituju (tempat mereka tinggal) sampai di Rumahnya, Ayong ternyata tidak ada dirumah Ayong sedang bekerja dilahan PT.Bumi Flora sebagai Buruh Harian Lepas(BHL) yang ada hanya istri dan anak anak dirumah pada saat itu, pada saat itu istrinya meminta kepada salah satu anaknya untuk memanggil ayahnya, setelah menunggu beberapa saat baru muncul lelaki paruh baya yang tak lain adalah. Ayong
dalam kunjungan tersebut turut didampingi oleh unsur Dinas Sosial Kabid Reuhabsos Iskandar.S.com dan TKSK Kecamatan Banda Muhammad Yusuf sekcam Banda Alam Taufik.Reza.S.com dan sejumlah unsur awak media Aceh Timur.
keluarga miskin pasangan ayong (36) dan Maria (33) yang menetap di areal HGU PT. Bumi Flora Afdeling 5,Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.pada pukul 2:00 wib, Minggu,(8/9/2019).
Dalam kunjungan kerja perdananya ini Zulfadli bersama dinas sosial melalui Kabid rehabilitasi sosial, Iskandar,S,Kom,turut menyumbangkan bahan sembako untuk mengurangi beban hidup keluarga ini.
Kepada Anggota Dewan, Dinsos Aceh Timur dan awak media Mariah mengaku berasal dari Pulau Jawa, dan datang ke Aceh Timur bersama suami dan empat orang anaknya, setelah 10 tahun menetap di Aceh Timur mereka dikarunia enam orang anak lagi.
Semenjak tinggal di Aceh Timur,suaminya (Ayong) bekerja sebagai Buruh Lepas di PT. Bumi Flora yakni sejak tahun 2003 hingga sekarang dengan pendapatan berkisar Rp 100.000 – 200.000 perhari.
Pasangan yang tergolong muda ini dengan jumlah anaknya 10 orang, yang sulung berumur 17 tahun dan yang bungsu berumur 1,5 tahun merasa tidak cukup dengan pendapatan yang diperoleh suaminya, sehingga kehidupan pas-pasan.
Sekretaris Camat setempat,Taufiq Reza.S.Com membenarkan Pasangan ini telah lama menetap di gampong Jambo Reuhat sebelumnya,dan saat ini alhamdulillah administrasi seperti KK dan KTP mereka sudah siap saat saya konfirmasi kepada kepala desa Gampong Blang Rambong mereka sudah tercatat sebagai warga Desa Blang Rambong ujar sekcam, Banda alam.
Zulfadli (oyong) mengatakan kepada awak media,sangat memprihatikan melihat kondisi keluarga yang tergolong kurang mampu tersebut.
Lebih lanjutnya,saya siap membantu anak-anak Ayong Mahendra untuk masuk ke sekolah ,saya dan akan menanggung biaya anak-anak (ayong) sampai ke sekolah menengah pertama (SMP) ujar Zulfadli,dan saya juga sarankan agar anaknya masukan ke pesantren al-huda bukit hitam kecamatan darul Ihsan,dekat rumah bapak bupati kita,yang jelas saya siap membantu anak anak (ayong) dan saya tanggung seluruh biaya dari SD sampai SMP.pangkas zulfadli.
Kepala Dinas Sosial Elfiandi,melalui Kabid Rehabsos, Iskandar,didampingi TKSK Kecamatan Banda Alam mengatakan, kita sudah meninjau langsung ke rumah saudara (ayong) dan untuk tindak lanjut kita akan terus membantu dalam memfasilitasi, baik itu dalam bentuk bantuan pemerintah ataupun bentuk swadaya. Saat ini upaya yg akan kami lakukan adalah memasukan data saudara Ayong dan keluarganya kedalam data base BDT, (Basis Data Terpadu) dibawah Kemensos RI, yang nantinya bisa kita usulkan dalan penerima maanfaat PKH dan BPNT, serta program-program bantuan pemerintah lainnya, dan untuk saat ini akan kami upayakan bantuan tanggap darurat yang ada di Dinas sosial. Kata Iskandar.
(Ayong)mengungkapkan terimakasih yang tak terhingga atas bantuan yang diberikan dan kunjungan dinas sosial yang terut Hadir membantu beban kami,saya sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada bapak dewan Zulfadli yang mau menyekolahkan anak saya ujar Ayong Mahendra dengan air mata berkaca-kaca.
Hendrik/Red