Purnamanews.com, Maros – Polemik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pajak tahunan tanah warga kelurahan Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, sempat memanas.
Sejumlah masyarakat Kelurahan Mattirodeceng merasa di permainkan oleh oknum RW berinisial A.
Berdasarkan informasi yang diterima media, Inisial A selaku RW 03 balombong Kelurahan Mattirodeceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, seorang Tenaga Pendidik (Guru).
Ironisnya,pembayaran pajak PBB tanah mereka sudah lama ia bayar namun diduga oknum RW inisial A diduga tidak menyetor ke pihak Kecamatan Lau.
“Pak RW yang tahan itu pembayaran pajaknya masayarakat, padahal sudah lama dia bayar,” Ungkap Mustari.
Tak hanya itu andi Mustari juga mengakui oknum RW berinisial A juga diduga menyimpan dendam pribadi kepada lurah Mattirodeceng yang baru.
Lanjut Andi Mustari yang tidak lain pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Pembertasan Korupsi (LPK) Maros.
“Kalau saya lihat ada rasa dendam pribadi ini pak RW sama pak lurah karena dia itu minta jalan tapi tidak di kasi karena dinilai hanya kepentingan pribadi saja,” Ucap andi Mustari kepada media.
Sekedar diketahui, Andi Mustari bukan hanya masyarakat biasa, akan tetapi dirinya adalah pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pembertasan Korupsi (LPK) Maros.
Untuk membuktikan kata andi Mustari bahwa masyarakat sudah membayar PBBnya maka pihak kecamatan mengundang mereka datang di salah satu masjid,
“Untuk membuktikan bahwa masyarakat betul- betul sudah membayar Pajak PBBnya maka pihak kecamatan mengundang mereka, masayarakat akui kalau sudah lama dia bayar,” Ujarnya.
Namun setelah masyarakat dan pihak kecamatan dan kelurahan Mattirodeceng melakukan rapat kata Mustari, dirinya mendapatkan informasi bahwa pak RW(Galla) pada sore itu juga langsung dia setor uang PBB sekitar 20 juta,
“Saya dapat informasi, setelah masayarakat rapat antara dan pihak Camat Lau, pak RW itu langsung dia pergi setor uang PBBnya masayarakat, sekitar 20 juta,”Ucap Mustari lagi.
Bahkan andi Mustari menuturkan sejumlah masyarakat Kelurahan Mattirodeceng berharap dan meminta agar oknum RW berinisial A segera di copot.
“Jadi masyarakat disini itu minta agar oknum RW inisial A minta di copot saja karena sudah meresahkan warga,” Tuturnya.
Hingga berita ini di naikkan pihak media masih mencoba mencari tau nomor kontak kepala RW tersebut,dan Media tetap membuka hak jawab agar pihak yang di beritakan bisa memberikan klarifikasinya.
Bersambung.