Dinkes Sampang Bungkam Soal Sertifikat Higienis Dapur MBG, Keselamatan Anak Dipertaruhkan

- Jurnalis

Rabu, 1 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PURNAMA NEWS.COM | SAMPANG– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sampang kini diselimuti tanda tanya besar. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang bungkam saat ditanya berapa dapur Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), dokumen vital yang menentukan layak atau tidaknya sebuah dapur menyuplai makanan bagi siswa.

SLHS sejatinya bukan sekadar berkas administratif. Sertifikat itu menjadi garis pengaman utama yang menyangkut kebersihan dapur, higienitas pekerja, kualitas bahan baku, hingga potensi bahaya pengawet makanan. Tanpa sertifikat ini, setiap piring MBG berpotensi jadi “bom waktu” yang mengancam kesehatan anak sekolah.

Baca Juga :  Polresta Banyuwangi Bongkar Sindikat Curanmor, Empat Tersangka Diamankan

Data yang dihimpun bacajatimcom menyebut, untuk mendapat SLHS, sebuah dapur wajib melewati inspeksi kesehatan lingkungan, pelatihan keamanan pangan bagi minimal 50 persen karyawan, serta uji laboratorium terhadap air, makanan, dan peralatan dapur. Namun, alih-alih transparan, Dinkes justru memilih diam dan tak memberi kejelasan publik.

Plt Kadinkes KB Sampang, dr Dwi Herlinda Lusi Harini, yang akrab disapa dr Lusi, berulang kali dikonfirmasi tak kunjung memberi jawaban. Pesan WhatsApp yang dikirim pun diabaikan. Sikap bungkam ini makin menebalkan dugaan publik: apakah pengawasan terhadap dapur MBG memang lemah sejak awal?

Baca Juga :  Satkamling Jadi Garda Terdepan, Kapolres Kediri Ajak Warga Aktif Jaga Lingkungan

Kekhawatiran itu juga dirasakan orang tua siswa. “Keamanan pangan adalah benteng pertama kesehatan anak. Jangan tunggu ada korban keracunan baru sibuk bergerak,” tegas Edi Nuryanto, wali murid di Sampang, Rabu (01/10/2025). Ia menilai, diamnya Dinkes sama saja dengan mengabaikan nyawa anak-anak.

Menurut Edi, tragedi keracunan MBG di berbagai daerah seharusnya jadi peringatan keras. “Program MBG bukan sekadar janji politik, tapi pemenuhan hak gizi anak. Kalau sertifikat dasar seperti SLHS saja tidak jelas, maka pemerintah sedang mempertaruhkan keselamatan generasi penerus,” tutupnya. (**Adhon )

Berita Terkait

Menu MBG di Sampang Diduga Dikurangi Porsi, Takaran Susu pun Berkurang
Cepat Dekat dan Bersahabat Ditpolairud Polda Jatim Gelar Perpustakaan dan Klinik Terapung
Tuntaskan Misi Kemanusiaan di Tupdasbhara Angkatan Diktukba Polri SPN Polda Jatim 2025 Sandang Nama Satria Yana Anucasana
DVI Polda Jatim Dirikan Posko Penanganan Korban Robohnya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny
Kapolres Kediri Tekankan Semangat dan Nilai Kebaikan Saat Pimpin Apel di Polsek Papar
Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian Anggota Polri TMT 1 Oktober 2025 di Polres Kediri Kota, Berlangsung Khidmat
Aksi Damai LSM Semesta Alam Lestari di Polres Kediri Berjalan Tertib & Lancar
Pastikan Kelayakan dan Keamanan Konsumsi, Kapolres Kediri Kota Tinjau SPPG Yayasan Usaha Mandiri Sejahtera
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Menu MBG di Sampang Diduga Dikurangi Porsi, Takaran Susu pun Berkurang

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:07 WIB

Dinkes Sampang Bungkam Soal Sertifikat Higienis Dapur MBG, Keselamatan Anak Dipertaruhkan

Selasa, 30 September 2025 - 11:06 WIB

Cepat Dekat dan Bersahabat Ditpolairud Polda Jatim Gelar Perpustakaan dan Klinik Terapung

Selasa, 30 September 2025 - 11:01 WIB

Tuntaskan Misi Kemanusiaan di Tupdasbhara Angkatan Diktukba Polri SPN Polda Jatim 2025 Sandang Nama Satria Yana Anucasana

Selasa, 30 September 2025 - 10:56 WIB

DVI Polda Jatim Dirikan Posko Penanganan Korban Robohnya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny

Berita Terbaru

Business

Tantangan dan Kesalahan Umum Investor Reksa Dana Pemula

Rabu, 1 Okt 2025 - 18:08 WIB