Gemini AI: Menjelajah Era “AI Multimodal” dengan Sentuhan Google

- Jurnalis

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di tengah maraknya perkembangan artificial intelligence (AI), kemunculan Gemini AI berhasil mencuri perhatian dunia teknologi. Model terbaru dari Google ini disebut-sebut mampu membawa kecerdasan buatan ke tahap yang lebih maju.

Jika sebelumnya kita hanya mengenal AI yang bisa diajak “ngobrol” lewat teks, kini kemampuannya sudah meluas ke level berikutnya. Dengan Gemini AI, Google menghadirkan teknologi yang bukan sekadar membaca kata, tetapi juga memahami gambar, suara, hingga video. 

Tak heran jika banyak orang penasaran, karena cara kerja AI ini terasa semakin mirip dengan cara manusia berpikir dan berinteraksi.

Apa Sebenarnya Gemini AI Itu?

Gemini AI adalah model kecerdasan buatan yang dikembangkan Google DeepMind. Disebut multimodal karena teknologi ini mampu memahami berbagai jenis input sekaligus, bukan hanya teks. 

Ini artinya pengguna dapat memberi instruksi dengan kombinasi kata, gambar, atau bahkan suara. Hasilnya, AI ini bisa menjawab dengan lebih kaya dan kontekstual.

Versi terbaru, Gemini 2.5, bahkan digadang-gadang sebagai salah satu model AI tercerdas saat ini. Google menyebutnya mampu melakukan penalaran lebih dalam sehingga jawaban yang dihasilkan bukan sekadar cepat, tapi juga lebih masuk akal.

Fitur yang Jadi Sorotan

Salah satu kemampuan Gemini AI yang paling ramai dibicarakan adalah mengubah foto menjadi video pendek. 

Bayangkan kamu punya foto produk atau momen liburan, lalu hanya dengan prompt edit foto dengan Gemini AI sederhana bisa berubah menjadi video delapan detik lengkap dengan efek suara. Fitur ini didukung model bernama Veo 3 dan sudah mulai diuji di beberapa negara.

Baca Juga :  KAI Divre III Palembang Fokus 32 Titik Rawan Antisipasi Mulainya Musim Penghujan

Selain itu, Gemini juga makin merambah ke berbagai layanan Google. Di Chrome, ia bisa membantu merangkum halaman atau mencari informasi lintas tab. 

Di Google TV, Gemini mulai berfungsi layaknya asisten pribadi yang bisa menjawab pertanyaan dan memberi rekomendasi tontonan.

Di Indonesia sendiri, Google baru meluncurkan paket AI Plus yang memberi akses penuh ke Gemini sekaligus penyimpanan ekstra di Google Drive.

Kenapa Gemini Ramai Diperbincangkan

Ada beberapa alasan kenapa tren Gemini AI jadi sorotan.

Pertama, tren media sosial sekarang serba visual dan singkat. Fitur foto ke video jelas cocok untuk kebutuhan konten reels dan shorts. 

Kedua, dukungan Google membuat Gemini langsung bisa diakses banyak orang lewat aplikasi yang sudah familiar. 

Ketiga, teknologi yang ditawarkan terasa lebih canggih karena mampu berpikir sebelum menjawab, bukan sekadar memproses data.

Di Indonesia, banyak kreator yang sudah mencoba berbagai gaya visual dari Gemini AI, mulai visual patung raksasa Gemini hingga foto gaya polaroid. Tak sedikit yang memanfaatkan cara edit foto dengan Gemini AI untuk membuat konten lebih kreatif. 

Baca Juga :  New Zealand School Jakarta Inaugurates New Building, Strengthening Commitment to World-Class Education and Its Sense of Community.

Tren Edit Foto dengan Prompt Gemini AI

Bukan cuma untuk bikin video, Gemini AI juga ramai dipakai untuk mengedit foto. Banyak orang mencoba edit Gemini AI foto sendiri untuk membuat tampilan yang lebih menarik di media sosial. Ada juga yang penasaran dengan hasil edit Gemini AI foto pakai jas supaya terlihat lebih formal dan profesional.

Beberapa kreator bahkan menjajal edit Gemini AI foto profesional dengan hasil yang menyerupai jepretan fotografer, atau membuat konten seru lewat edit foto studio Gemini AI tanpa harus benar-benar datang ke studio.

Tak kalah populer, tren edit foto berdua pakai Gemini AI juga sering muncul, biasanya untuk pasangan atau sahabat yang ingin punya potret unik bersama.

Bahkan istilah seperti edit polaroid Gemini AI sempat viral karena hasilnya unik dan beda dari aplikasi edit foto biasa.

Tantangan yang Perlu Diwaspadai

Meski menjanjikan, Gemini juga menghadapi kritik. Pernah ada kasus ketika fitur generasi gambar menampilkan hasil yang bias sehingga Google sempat menonaktifkan sementara untuk perbaikan. 

Selain itu, ada pula persoalan hak merek karena nama Gemini dipakai juga oleh perusahaan lain. Tantangan lain adalah soal akurasi dan etika, sebab AI tetap berpotensi menghasilkan konten yang menyesatkan jika tidak digunakan dengan bijak.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 1 Jakarta Kenalkan Dunia Perkeretaapian kepada Anak Usia Dini Lewat Program “KAI Goes to School – Edutrain”
KAI Ingatkan Bahaya Jalan Kaki di Rel Setelah Insiden KA Pangrango di Sukabumi
Peringati Hari Batik Nasional, Petugas Frontliner Stasiun dan Pekerja Kantor KAI Divre III Palembang Kenakan Busana Batik
Pelindo Ambil Bagian Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Begini Ciri-Ciri Broker Resmi, Bedakan dengan Penipu di Dunia Trading
Pop Mie Campus Gaming Ground Menggandeng Universitas Budi Luhur untuk Semakin Dekat dengan Generasi Muda
KAI Daop 8 Surabaya Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Bantuan Renovasi Musala & Resik-Resik Masjid
Bersama Menyelamatkan Industri Baja Nasional sebagai Pondasi Pembangunan Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:35 WIB

KAI Ingatkan Bahaya Jalan Kaki di Rel Setelah Insiden KA Pangrango di Sukabumi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Peringati Hari Batik Nasional, Petugas Frontliner Stasiun dan Pekerja Kantor KAI Divre III Palembang Kenakan Busana Batik

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:00 WIB

Pelindo Ambil Bagian Sukseskan MotoGP Mandalika 2025

Kamis, 2 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Begini Ciri-Ciri Broker Resmi, Bedakan dengan Penipu di Dunia Trading

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:26 WIB

Pop Mie Campus Gaming Ground Menggandeng Universitas Budi Luhur untuk Semakin Dekat dengan Generasi Muda

Berita Terbaru

Hedline News

Mafindo Himbau Masyarakat Waspadai Hoaks Terkait Demonstrasi

Kamis, 2 Okt 2025 - 21:46 WIB