The Fed Pangkas Suku Bunga, Tapi Bitcoin Malah Ambruk, Investor Panik?

- Jurnalis

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 25 September 2025 – Pasar kripto kembali berada di bawah tekanan setelah Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga bulan ini. Alih-alih memicu reli seperti yang diharapkan sebagian investor, keputusan tersebut justru meningkatkan kehati-hatian karena dianggap menandakan pelemahan ekonomi Amerika Serikat.

Pada Kamis (25/9), Bitcoin (BTC) diperdagangkan di kisaran US$111.548 atau sekitar Rp1,86 miliar (kurs Rp16.750 per dolar AS), turun lebih dari 4,7% dalam sepekan terakhir. Ethereum (ETH) merosot tajam ke US$3.990, terkoreksi sekitar 11% dibanding pekan sebelumnya. XRP melemah 6% ke US$2,89, sedangkan Solana (SOL) mencatat penurunan terdalam, anjlok lebih dari 15% ke US$203. BNB juga turun ke level US$988.

Tekanan ini terjadi akibat likuidasi besar-besaran di pasar derivatif dan melemahnya arus masuk ke ETF Bitcoin spot. Di sisi lain, penguatan dolar AS serta kenaikan imbal hasil obligasi membuat investor lebih memilih aset safe haven, seperti emas yang kini mendekati harga US$3.800 per ons.

Baca Juga :  Viksit Bharat Run 2025: Menyatukan Langkah India dan Indonesia Menuju Masa Depan Emas

Data The Block menunjukkan, sejak awal Agustus, nilai ETF BTC hanya tumbuh sekitar 2%. Sebaliknya, ETF ETH mencatatkan lonjakan 33% dalam periode yang sama. Pertumbuhan ini bahkan melampaui kenaikan harga ETH, yang naik 13% dalam dua bulan terakhir, menandakan minat lebih besar pada produk berbasis Ethereum dibanding Bitcoin.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan pola pelemahan pasar pasca-pemangkasan suku bunga sebenarnya cukup umum. “Pasar biasanya cenderung lesu lebih dulu sebelum menemukan titik stabil, lalu memasuki fase pertumbuhan baru beberapa bulan kemudian,” ujarnya.

Fyqieh menilai Bitcoin saat ini masih berada dalam fase konsolidasi dengan support kuat di sekitar US$111.000. “Tekanan jual memang besar, tapi data on-chain menunjukkan cadangan BTC di bursa turun ke level terendah tahun ini, yaitu 2,4 juta BTC. Ini artinya, kepercayaan holder jangka panjang masih terjaga,” katanya.

Potensi Pasar ke Depan

Ia menambahkan, potensi pemulihan tetap terbuka jika BTC mampu menembus level psikologis US$114.000. “Kenaikan kecil yang terlihat bisa menyembunyikan potensi lonjakan lebih besar, terutama jika sentimen institusional lewat ETF kembali menguat. Namun, jika support utama gagal bertahan, BTC bisa kembali ke bawah US$110.000, dan itu berpotensi menyeret altcoin lebih dalam,” jelasnya.

Baca Juga :  Gaji Naik Tapi Tidak Terasa? Hati-hati Terjebak Inflasi Gaya Hidup!

Dalam jangka pendek, volume perdagangan yang masih rendah membuat pasar rentan terhadap pergerakan volatil. Namun, jika Bitcoin mampu menembus US$118.000, peluang menuju US$125.000 akan terbuka. Bahkan, target optimistis hingga US$140.000 sebelum akhir tahun dinilai masih realistis, meski ada kemungkinan koreksi lebih dalam hingga US$108.000.

Ke depan, Bitcoin diperkirakan tetap menjadi penentu arah pasar kripto secara keseluruhan. Altcoin utama seperti Ethereum, Solana, dan XRP kemungkinan besar akan mengikuti pergerakan BTC, sementara faktor makroekonomi global dan minat institusional masih akan menjadi katalis utama bagi pasar.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Dukung Peningkatan Inklusi dan Literasi Pasar Modal, BRI Danareksa Sekuritas Hadirkan Inovasi Investasi
KAI Andalkan Teknologi Automatic Train Wash Plant (ATWP) untuk Jaga Kebersihan dan Dukung Operasional LRT Jabodebek yang Ramah Lingkungan
BINUS Business School dan Singapore Management University Resmikan Program Double Degree
Tips Memilih Tenor Pinjaman: Biar Cicilan Aman, Keuangan Tetap Nyaman
Ketika Hidup Tak Selalu Sesuai Rencana, Bagaimana Kita Menyikapinya?
Manajemen Gaji Bulanan untuk yang Sering Lupa Menabung
Bukan Sekadar Balik Modal, Begini Cara Bijak Mengatur Uang Usaha
Autumn Foliage di PIK Avenue: Saat Warna-Warni Musim Gugur Hadir di Jakarta
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 08:28 WIB

Dukung Peningkatan Inklusi dan Literasi Pasar Modal, BRI Danareksa Sekuritas Hadirkan Inovasi Investasi

Senin, 20 Oktober 2025 - 07:07 WIB

KAI Andalkan Teknologi Automatic Train Wash Plant (ATWP) untuk Jaga Kebersihan dan Dukung Operasional LRT Jabodebek yang Ramah Lingkungan

Senin, 20 Oktober 2025 - 06:00 WIB

BINUS Business School dan Singapore Management University Resmikan Program Double Degree

Minggu, 19 Oktober 2025 - 23:36 WIB

Ketika Hidup Tak Selalu Sesuai Rencana, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Minggu, 19 Oktober 2025 - 23:26 WIB

Manajemen Gaji Bulanan untuk yang Sering Lupa Menabung

Berita Terbaru

Uncategorized

Bupati Aceh Barat Tanda Tangan Kerja Sama Dengan ITS dan USK

Senin, 20 Okt 2025 - 07:42 WIB