Banjir Terparah di Bali dalam Satu Dekade Momentum Penting untuk Penghijauan dan Pelestarian DAS

- Jurnalis

Senin, 22 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bali, 22 September 2025 – Bali dilanda banjir parah pada 9 September lalu, yang disebut BMKG sebagai banjir terburuk dalam satu dekade terakhir. Hujan ekstrem dengan curah lebih dari 300 mm per hari mengguyur berbagai wilayah, termasuk Jembrana (385,5 mm), Tampak Siring (373,8 mm), Karangasem (316,6 mm), Klungkung (296 mm), dan Abiansemal (284,6 mm). Akibatnya, ribuan rumah terendam, aktivitas warga lumpuh, dan infrastruktur di sejumlah titik mengalami kerusakan.

Curah hujan ekstrem hanyalah salah satu faktor. Kondisi lingkungan yang kian terdegradasi memperburuk situasi, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung yang merupakan penyangga utama sistem air Bali. Menteri Lingkungan Hidup mengungkapkan, tutupan hutan di kawasan DAS tersebut kini hanya tersisa sekitar tiga persen dari total 49.500 hektare, jauh di bawah ambang batas aman minimal 30 persen. Penggundulan hutan, konversi lahan, dan alih fungsi kawasan resapan membuat air hujan sulit diserap, sehingga banjir besar lebih mudah terjadi.

Selain kerusakan hutan, masalah sampah juga memperparah dampak banjir. Anggota DPR menyoroti lemahnya tata kelola sampah di Bali yang menyebabkan banyak drainase tersumbat. Ia mendorong pemerintah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi ekonomi sirkular sekaligus membangun sistem peringatan dini yang lebih adaptif terhadap pola cuaca ekstrem.

Baca Juga :  Hisense Lansir Terobosan Layar RGB-MiniLED dan Inovasi Audio Imersif di IFA 2025

Dampak banjir tidak hanya mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, tetapi juga menurunkan kualitas lingkungan secara drastis. Air yang menggenang membawa sampah dan polutan, mengancam kesehatan warga, serta menekan fungsi ekologis lahan di perkotaan. Anggota DPR menyoroti buruknya tata kelola sampah yang memperparah situasi, dan menekankan perlunya sistem peringatan dini serta penerapan teknologi ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.

Menteri LHK dan Gubernur Bali menyoroti pentingnya pengawasan kawasan hulu sungai serta penghijauan untuk meningkatkan fungsi daerah resapan air dan mencegah banjir berulang. Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya konservasi tidak bisa hanya difokuskan pada wilayah hulu, tetapi juga harus menyentuh kawasan pesisir yang menjadi benteng terakhir ekosistem.

Di sinilah LindungiHutan mengambil peran melalui program penghijauan di Teluk Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, dengan menanam bibit mangrove Rhizophora. Ekosistem mangrove terbukti mampu menahan laju abrasi, meningkatkan serapan karbon, dan memperkuat daya dukung lingkungan pesisir. Kehadiran lokasi konservasi ini menjadi unik karena langsung bersinggungan dengan kawasan pariwisata Bali yang padat aktivitas, sehingga memberi pesan kuat bahwa menjaga alam berarti juga menjaga masa depan ekonomi dan budaya lokal.

Baca Juga :  Menteri PU Pastikan Fasilitas Sekolah Rakyat Benar-Benar Layak, Aman, dan Nyaman dukung Proses Belajar Mengajar

Kehadiran mangrove dapat menjadi benteng alami dari bencana iklim sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya lokal. Dengan donasi bibit pohon, publik tidak hanya membantu memperkuat fungsi daerah resapan air di hulu, tetapi juga menjaga ekosistem pesisir Bali tetap sehat dan tangguh menghadapi perubahan iklim.

Banjir besar ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan saling memperkuat dampak bencana. Partisipasi publik dalam gerakan penghijauan adalah bentuk adaptasi dan mitigasi yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Melalui donasi bibit pohon di kawasan hulu maupun pesisir Bali, kita bersama-sama dapat menjaga pulau ini tetap hijau, sehat, dan lebih kuat menghadapi krisis iklim di masa depan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 1 Peduli, Bekali Pekerja Jelang Purna Tugas dengan Keterampilan Wirausaha
KAI Daop 1 Jakarta Kembali Jadi Rujukan Benchmarking Mahasiswa Pascasarjana Place Based Learnig
Peluang Usaha Akhir Tahun yang Sederhana dan Relevan
Reqruit Asia Rayakan 15 Tahun Perjalanan: Menghubungkan Ribuan Talenta Senior dengan Perusahaan Terbaik di Indonesia
PTPP Selesaikan RSUD Rengasdengklok, Wujudkan Program Asta Cita Pemerintah dalam Pemerataan Layanan Kesehatan di Karawang Utara
Hadir di BRI Consumer Expo Surabaya, BRI Finance Tawarkan Promo Auto Loan Spesial
Dukung Program Prioritas Pelayanan Kesehatan Utama Presiden RI, KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Rail Clinic Dan Rail Library Di Stasiun Krian
Jaringan Irigasi Air Tanah Kementerian PU Telah Mengubah Wajah Pertanian Gunungkidul, Panen Tiga Kali Setahun Jadi Kenyataan
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:53 WIB

KAI Daop 1 Peduli, Bekali Pekerja Jelang Purna Tugas dengan Keterampilan Wirausaha

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:45 WIB

Peluang Usaha Akhir Tahun yang Sederhana dan Relevan

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:18 WIB

Reqruit Asia Rayakan 15 Tahun Perjalanan: Menghubungkan Ribuan Talenta Senior dengan Perusahaan Terbaik di Indonesia

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:26 WIB

PTPP Selesaikan RSUD Rengasdengklok, Wujudkan Program Asta Cita Pemerintah dalam Pemerataan Layanan Kesehatan di Karawang Utara

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:14 WIB

Hadir di BRI Consumer Expo Surabaya, BRI Finance Tawarkan Promo Auto Loan Spesial

Berita Terbaru

TNI Dan Polri

Jaga Jakarta Tetap Kondusif, Polda Metro Jaya Gelar Patroli Malam

Senin, 6 Okt 2025 - 22:45 WIB

TNI Dan Polri

27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, 4 Naik Menjadi Komjen

Senin, 6 Okt 2025 - 22:40 WIB