Krakatau Global Trading Perkuat Rantai Pasok Baja Domestik dan Ekspor sebagai Antisipasi Kebijakan Tarif Trump

- Jurnalis

Selasa, 26 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 26 Agustus 2025.
Pasar baja domestik memiliki potensi yang sangat besar. Bila di lihat dari sisi konsumsinya, konsumsi baja nasional menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. hal tersebut menjadi peluang bagi pelaku industri baja dalam negeri disamping mengoptimalkan pasar ekspor yang tetap dibutuhkan sebagai balancing.

Disisi lain, situasi perdagangan dan ekonomi global kini
tengah bergejolak sebagai dampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald
Trump yang kembali menaikan pemberlakuan tarif impor menjadi 50 persen
khususnya untuk produk baja dan aluminium. Kebijakan tersebut turut
mempengaruhi iklim industri dan perdagangan baja di dunia termasuk Indonesia
walaupun tidak secara langsung.

Direktur Utama PT Krakatau Global Trading, Sugeng
Pangraksa mengungkapkan, dalam situasi global saat ini, pelaku industri dalam
negeri harus mampu memperkuat rantai pasok baja domestik disamping membuka
pasar ekspor baru. “Kalau kita bicara permintaan baja nasional, volumenya terus
meningkat setiap tahunnya. Sampai tahun 2024 diperkirakan konsumsi baja
nasional mencapai 18,6 juta ton. Ini yang harus bisa dioptimalkan pelaku
industri dalam negeri dengan memperkuat rantai pasok baja domestik disamping
mencari pasar ekspor baru sebagai balancing”.

Baca Juga :  Ventrue–Hijrah Resmikan JV Pembiayaan Dapur MBG

Ancaman dari kebijakan kenaikan tarif tidak secara
langsung berimbas terhadap pasar baja domestik, namun justru datang dari
masuknya produk baja dari negara lain yang tidak bisa lagi masuk ke pasar AS
akibat kebijakan tersebut.

“AS sendiri kita tahu sebagai salah satu produsen besar
baja dunia, produksi crude steel mereka terbesar ke-4 di dunia. Dampak
kebijakan tersebut memang tidak secara langsung terhadap pasar di dalam negeri.
Namun yang menjadi ancaman untuk pasar domestik yaitu ketika produk baja yang
sebelumnya diekspor oleh negara lain ke AS, sekarang akan mencari pasar baru
termasuk Indonesia sehingga persaingan akan semakin berat”, tambah Sugeng.

Baca Juga :  Transaksi Praktis untuk Semua Kalangan dengan QRIS

Sebagai bagian dari Krakatau Steel Group serta didukung
jaringan distribusi yang luas, PT Krakatau Global Trading berkomitmen untuk
terus meningkatkan perannya dalam memperluas rantai pasok dan ekosistem baja
nasional maupun ekspor guna memperkuat posisi Indonesia di tengah ancaman
dampak situasi global tersebut.

“Kami percaya, dengan dukungan dari Krakatau Steel dan
jaringan yang kami miliki, kami akan tetap mampu memperkuat jaringan distribusi
baja baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Sehingga pada akhirnya juga
akan mampu memberikan dampak positif pada neraca perdagangan serta perekonomian
nasional”, tutup Sugeng.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Kementerian PU Berhasil Buka Kembali Jalan Akses Nasional Terdampak Banjir di Bali
BRI-MI Raih Penghargaan Investment Manager Awards 2025 Kategori Saham USD
KAI dan Yayasan Tarakanita Yogyakarta Gelar Kampanye Lingkungan Hidup: “Rel Perjalanan, Jogja Bergerak Lindungi Ozon”
Kementerian PU Bergerak Cepat Tangani Dampak Banjir di Bali
Weaving Culture: Merajut Budaya dengan Inovasi Kontemporer
Bongkar Algoritma TikTok: Kunci Masuk FYP dan Konten Viral
Bitcoin hingga Memecoin: Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed
Resmi Diluncurkan, Legal Hero AI Permudah Cara Kerja Praktisi Hukum 10x Lebih Efisien
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 14:18 WIB

Kementerian PU Berhasil Buka Kembali Jalan Akses Nasional Terdampak Banjir di Bali

Kamis, 11 September 2025 - 14:17 WIB

BRI-MI Raih Penghargaan Investment Manager Awards 2025 Kategori Saham USD

Kamis, 11 September 2025 - 14:16 WIB

KAI dan Yayasan Tarakanita Yogyakarta Gelar Kampanye Lingkungan Hidup: “Rel Perjalanan, Jogja Bergerak Lindungi Ozon”

Kamis, 11 September 2025 - 13:59 WIB

Weaving Culture: Merajut Budaya dengan Inovasi Kontemporer

Kamis, 11 September 2025 - 13:52 WIB

Bongkar Algoritma TikTok: Kunci Masuk FYP dan Konten Viral

Berita Terbaru