Polda Metro Jaya Buru DPO Penipuan Data COD Ninja Xpress, Dua Pelaku Sudah Ditangkap

- Jurnalis

Jumat, 11 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Penyidik Ditressiber Polda Metro Jaya menangkap 2 tersangka penipuan online berinisial T dan MFB, serta 1 orang masuk daftar pencarian orang (DPO) berinisial G.

Wadirressiber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan para tersangka mengambil informasi elektronik dan atau dokumen elektronik milik Ninja Xpress berupa Data Pesanan / Data paket yang terdiri dari: Nama pemesan, Jumlah Pemesanan, jenis pesanan, alamat pengiriman, nomor handphone pemesan dan biaya COD.

“Para tersangka melakukan aksi penipuan COD mulai 24 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025, di wilayah hukum Kota Bekasi,” kata AKBP Fian Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025).

Lanjut AKBP Fian Yunus, T ditangkap pada Senin 5 Mei 2025 di rumahnya di Jl. Pasirluyu Kota Bandung, Jawa Barat. Sedangkan MFB ditangkap juga pada hari Senin 5 Mei 2025 di rumahnya di Blok Sembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat.

“Modus tersangka G (DPO) menawarkan kepada tersangka MFB Rp 2.500 untuk setiap data pesanan paket COD yang ada di system Ninja Xpress yang terjadi di daerah Cirebon, Bandung, dan Majalengka,” terang AKBP Fian Yunus.

Tersangka MFB meminta tersangka T untuk dapat memberikan data pesanan paket COD Ninja Xpress yang akan dibayarkan Rp. 1.500,- untuk setiap data pesanan paket COD.

Baca Juga :  Komplotan Spesialis Pembobol Minimarket Berhasil Ditangkap Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat

“Adapun Tersangka T adalah pekerja harian lepas Ninja Xpress yang bertugas menyortir barang pesanan sesuai lokasi pengiriman. Tersangka T tidak memiliki akses ke sistem operasional Ninja Xpress,” tambahnya.

Selanjutnya, tersangka T menggunakan akun/user milik Karyawan Ninja Xpress lain tanpa sepengetahuan pemilik akun mengakses ke sistem operasional Ninja Xpress.

“Tersangka T mengakses OpV2 dan melakukan pembukaan / unmasking pada data customer tersebut berupa: nama pemesan, jumlah pemesanan, jenis pesanan, alamat pengiriman, nomor handphone pemesan dan biaya COD pesanan,” paparnya.

Kemudian tersangka T memberikan data pesanan paket COD dalam bentuk/format excel yang sebelumnya diberikan oleh Tersangka MFB.

“Sekitar bulan Desember 2024 sampai Januari 2025, diketahui ada sekitar 100 informasi komplain dari customer atas pembelian barang secara online dari e-commerce Tiktok. Pembelian tersebut menggunakan pengiriman melalui pihak jasa ekspedisi Ninja Xpress dengan jenis pembayaran Cash On Delivery (COD) atau pembayaran setelah barang sampai,” imbuhnya.

Kemudian pihak Ninja Xpress melakukan audit untuk mengetahui, berapa paket yang diterima lebih cepat, sebelum waktu yang ditentukan dalam jenis pembayaran COD. Adapun jenis pembayaran COD memiliki lama waktu pengiriman 7(tujuh) hari.

Baca Juga :  Dua Motor Bodong Diamankan Polsek Pademangan Dalam Patroli Skala Besar

“Hasil dari audit tersebut, ditemukan adanya 294 (dua ratus sembilan puluh empat) pengiriman dengan jenis pembayaran COD yang selesai lebih cepat dari 7 (tujuh) hari,” terangnya.

Hal tersebut dikarenakan adanya penyalahgunaan wewenang karyawan Ninja Xpress di kantor Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Ninja Xpress menggunakan sistem OpV2 dimana resi NJVT (kode rahasia) yang memuat informasi pengiriman atas pembelian customer dari e-commerce tersebut sudah terlindungi, namun ada oknum karyawan Ninja Xpress yang mengakses sistem OpV2 dan membuka data customer yang terlindungi dengan istilah unmasking.

Tersangka dijerat Pasalv46 jo Pasal 30 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun.

Pasal 48 Jo Pasal 32 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Sebagaimana Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 tahun.

 

 

 

Jurnalis : M.Irsyad Salim

Berita Terkait

Warga Gempar Dengan Penemuan Mayat Bayi Di TPU Ceger, Polsek Cipayung Langsung Melakukan Penyelidikan
Polisi Gerak Cepat Selidiki Perampasan Motor Dengan Modus Tabrak Saudara Di Penggilingan Cakung
Bawa Sajam Saat Nongkrong, Sejumlah Pemuda Diamankan Polisi Ke Polsek Duren Sawit
Polres Metro Bekasi Kota Ungkap Kasus Penipuan Dan Penggelapan Modus Jual Beli Serta Servis Vespa Antik
Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya Berhasil Diamankan Satgas Ops Damai Cartenz
Polisi Temukan Satu Motor Tanpa Pemilik Saat Olah TKP Di Parkiran Kopi Nako Ciracas
Pencuri Gasak Motor Pegawai Alfamart, Polsek Makasar Datangi Dan Lakukan Olah TKP
Pencuri Kotak Amal Mushola Al-Barkah Yang Viral Di Medsos Berakhir Dengan Problem Solving Disaksikan Polisi
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Agustus 2025 - 22:58 WIB

Warga Gempar Dengan Penemuan Mayat Bayi Di TPU Ceger, Polsek Cipayung Langsung Melakukan Penyelidikan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 22:34 WIB

Polisi Gerak Cepat Selidiki Perampasan Motor Dengan Modus Tabrak Saudara Di Penggilingan Cakung

Jumat, 8 Agustus 2025 - 19:57 WIB

Bawa Sajam Saat Nongkrong, Sejumlah Pemuda Diamankan Polisi Ke Polsek Duren Sawit

Jumat, 8 Agustus 2025 - 18:08 WIB

Polres Metro Bekasi Kota Ungkap Kasus Penipuan Dan Penggelapan Modus Jual Beli Serta Servis Vespa Antik

Kamis, 7 Agustus 2025 - 20:22 WIB

Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya Berhasil Diamankan Satgas Ops Damai Cartenz

Berita Terbaru

TNI Dan Polri

Persija VS Persita Di JIS, Polisi Siapkan Pengamanan Ketat

Senin, 11 Agu 2025 - 08:47 WIB

Business

MLV Teknologi: Halaman Produk Audio Visual Terpercaya

Senin, 11 Agu 2025 - 02:27 WIB