Harga Emas Menguat, Fokus Pasar Tertuju pada Data NFP AS

- Jurnalis

Selasa, 1 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) mengalami penguatan di awal pekan ini, dipicu oleh pelemahan Dolar Amerika Serikat serta meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven menjelang dirilisnya sejumlah data ekonomi penting dari AS, termasuk laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang menjadi sorotan utama pasar. Pada perdagangan Senin (30/6), harga emas tercatat menguat 0,58%, seiring melemahnya Dolar AS yang bergerak di sekitar titik terendah sejak Februari 2022.

Melemahnya mata uang AS tersebut tak lepas dari meningkatnya ketidakpastian politik di Negeri Paman Sam, menyusul spekulasi terkait rencana Presiden Donald Trump yang diperkirakan akan mengumumkan calon Ketua Federal Reserve baru pada bulan September atau Oktober mendatang. Situasi ini memicu kecemasan di pasar, mendorong investor untuk melirik emas sebagai aset perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi.

Memasuki Selasa (1/7), harga emas masih stabil di kisaran $3.300-an per troy ounce, dengan posisi terakhir berada di level $3.292, meski sebelumnya sempat turun ke level terendah harian di $3.246. Jika dilihat dari performa bulanan, harga emas diprediksi akan menutup bulan Juni dengan kenaikan tipis sekitar 0,18%.

Baca Juga :  Out of The Box! Kolaborasi Brand Beauty Lokal yang Nggak Pernah Kamu Bayangkan

Menurut analisis Andy Nugraha dari Dupoin Futures Indonesia, secara teknikal pergerakan harga emas masih terjaga di jalur yang positif meski dibayangi berbagai ketidakpastian global. “Dari sisi teknikal, pola candlestick menunjukkan sinyal bullish yang diperkuat dengan pergerakan indikator Moving Average yang mulai mengarah ke atas. Ini membuka peluang bagi lanjutan tren penguatan pada XAU/USD,” jelas Andy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tekanan terhadap Dolar AS serta penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS turut menjadi faktor yang menopang harga emas. Tercatat, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tiga basis poin ke level 4,242%, sementara imbal hasil riil AS juga terkoreksi ke kisaran 1,952%.

Meski demikian, Andy mengingatkan bahwa pergerakan harga emas masih sangat mungkin mengalami volatilitas, terutama menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat, khususnya laporan NFP yang dijadwalkan keluar pada akhir pekan ini. “Laporan NFP menjadi indikator krusial untuk memetakan arah kebijakan suku bunga The Fed. Jika data ketenagakerjaan menunjukkan pelemahan, ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga akan meningkat dan membuka peluang bagi emas untuk melanjutkan tren bullish,” kata Andy.

Baca Juga :  EVOS Legends Balas Dendam, Taklukkan RRQ Hoshi 2-1 di MPL ID Season 16 Week 7

Selain NFP, perhatian pelaku pasar juga akan tertuju pada rilis data PMI Manufaktur ISM, laporan ketenagakerjaan versi ADP, serta data klaim pengangguran mingguan yang semuanya diperkirakan akan memengaruhi sentimen pasar dalam waktu dekat.

Dari sisi geopolitik, ketegangan di kawasan Timur Tengah mulai mereda, sementara perkembangan positif dari negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok turut memberi angin segar dan stabilitas bagi pasar keuangan global. Kendati demikian, Citi memproyeksikan harga emas masih akan bergerak dalam pola konsolidasi di rentang $3.100 hingga $3.500 per troy ounce sepanjang kuartal ketiga tahun ini.

Dengan berbagai sinyal teknikal yang menunjukkan kecenderungan bullish serta kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian, Andy menilai pergerakan harga emas tetap menarik untuk dicermati, terutama menjelang rilis data NFP yang diyakini akan menjadi penentu utama arah pasar selanjutnya.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Financial Glow Up: Saatnya Uangmu Ikut Naik Level
Biaya Tak Terduga Saat Pindahan Rumah yang Mungkin Terlupa
KAI Divre III Palembang Ingatkan Pelanggan Terkait Larangan Merokok di Stasiun dan di Dalam Kereta Api
BRI Manajemen Investasi Luncurkan “Brilian Way”, Perkuat Budaya Kinerja Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan
PTPP Dukung Ketahanan Air Nasional Lewat Proyek Sistem Pengaliran Air Baku Karian–Serpong Paket 2 Senilai Rp822,3 Miliar
PalmCo, Subholding Holding Perkebunan Nusantara, Cetak Capaian Tertinggi dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat
COCONUT Computer Club Didukung Indigo Telkom Selenggarakan Kelas Backend REST API dengan Golang dan Perkenalkan Platform Apilogy di Makassar
PLN dan KAI Tandatangani Nota Kesepahaman Elektrifikasi Jalur Kereta Api: Dorong Transportasi Rendah Emisi di Indonesia
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:41 WIB

Financial Glow Up: Saatnya Uangmu Ikut Naik Level

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:24 WIB

Biaya Tak Terduga Saat Pindahan Rumah yang Mungkin Terlupa

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:13 WIB

KAI Divre III Palembang Ingatkan Pelanggan Terkait Larangan Merokok di Stasiun dan di Dalam Kereta Api

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:59 WIB

BRI Manajemen Investasi Luncurkan “Brilian Way”, Perkuat Budaya Kinerja Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:02 WIB

PTPP Dukung Ketahanan Air Nasional Lewat Proyek Sistem Pengaliran Air Baku Karian–Serpong Paket 2 Senilai Rp822,3 Miliar

Berita Terbaru

Business

Financial Glow Up: Saatnya Uangmu Ikut Naik Level

Senin, 20 Okt 2025 - 21:41 WIB

Business

Biaya Tak Terduga Saat Pindahan Rumah yang Mungkin Terlupa

Senin, 20 Okt 2025 - 21:24 WIB