Mengajak Publik Berperan Aktif, LindungiHutan Perkuat Gerakan Lingkungan Lewat Kolaborasi

- Jurnalis

Senin, 30 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semarang, 30 Juni 2025 — Upaya menyelamatkan kawasan pesisir dari dampak krisis iklim tidak bisa dilakukan sendirian. Inisiatif berbasis kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan mitra pendukung menjadi salah satu pendekatan yang semakin penting dilakukan. Di kawasan pesisir Semarang, kelompok warga bernama Kelompok CAMAR menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lokal mampu memperkuat ketahanan lingkungan.

Kelompok CAMAR, singkatan dari Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun, dibentuk oleh masyarakat Desa Tapak, Semarang Utara, yang terdampak langsung oleh abrasi dan banjir rob. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka mulai menanam mangrove di sepanjang pesisir sejak 2012. Dalam beberapa tahun terakhir, aksi mereka diperkuat melalui kerja sama dengan LindungiHutan.

Alih-alih sekadar mengandalkan pendanaan, kemitraan ini menekankan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk relawan, donatur, hingga perusahaan yang ingin berkontribusi pada pemulihan lingkungan. Model kolaboratif ini memungkinkan masyarakat di lokasi terdampak menjadi pelaku utama pemulihan ekosistem.

Baca Juga :  Pelemparan Kereta Api,Bahayakan Jiwa dan Keselamatan Perjalanan KA, Ada Sanksi Hukum bagi Pelaku

“Ketika warga yang tinggal di sekitar kawasan pesisir dilibatkan langsung dalam penanaman dan pemeliharaan mangrove, dampaknya jadi lebih terasa dan berkelanjutan,” ujar Yazid, sekretaris Kelompok CAMAR.

Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada kegiatan penanaman pohon, tetapi juga penguatan kapasitas warga, edukasi lingkungan, dan penyediaan ruang bertukar pengetahuan. Bagi LindungiHutan, pendekatan kolaboratif ini menjadi bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan iklim dari akar rumput.

“Penghijauan bukan sekadar soal menanam pohon, tapi bagaimana kita membangun ekosistem sosial dan ekologis yang saling terhubung. Itu hanya bisa tercapai jika masyarakat lokal dilibatkan sebagai mitra sejajar, bukan sekadar penerima bantuan,” jelas juru bicara dari tim LindungiHutan.

Baca Juga :  Meriahkan Mid-Autumn Festival bersama Moonlight Delights di Hublife Taman Anggrek

Hingga kini, kawasan pesisir Tapak telah menampung lebih dari 170 ribu pohon mangrove hasil kolaborasi berbagai pihak. Selain berdampak secara ekologis, upaya ini turut membuka potensi ekonomi warga melalui wisata edukasi mangrove dan produk olahan hasil hutan.

Dalam konteks krisis iklim yang makin nyata, cerita dari Semarang menjadi pengingat bahwa gerakan lingkungan membutuhkan peran kolektif. Kolaborasi antara publik dan komunitas akar rumput dapat menjadi strategi kuat dalam menjaga masa depan kawasan pesisir dan ekosistem lainnya di Indonesia.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

PLN dan KAI Tandatangani Nota Kesepahaman Elektrifikasi Jalur Kereta Api: Dorong Transportasi Rendah Emisi di Indonesia
Tokocrypto Ajak Masyarakat Aktif dan Finansial Cerdas Lewat Olahraga Padel
Customer Happy 24/7 dengan Layanan AI Agent Barantum
Pelindo Multi Terminal Optimalkan Kinerja dan Fasilitas di Pelabuhan Malahayati, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Aceh
Dari Gold ke Code: Era di Mana Bitcoin Jadi Emas Lama dan Ethereum Jadi Wall Street Baru
Wujudkan Layanan Prima, KAI Sumut Benahi dan Perluas Stasiun Perbaungan
KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Tarif Khusus KA Arjuno Ekspres Eksekutif Hanya Rp45 Ribu
Dhiraj Kelly Sawlani: Menyatukan Hukum, Manajemen, dan Nilai Kemanusiaan dalam Kepemimpinan Modern
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:31 WIB

PLN dan KAI Tandatangani Nota Kesepahaman Elektrifikasi Jalur Kereta Api: Dorong Transportasi Rendah Emisi di Indonesia

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:36 WIB

Tokocrypto Ajak Masyarakat Aktif dan Finansial Cerdas Lewat Olahraga Padel

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Pelindo Multi Terminal Optimalkan Kinerja dan Fasilitas di Pelabuhan Malahayati, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:22 WIB

Dari Gold ke Code: Era di Mana Bitcoin Jadi Emas Lama dan Ethereum Jadi Wall Street Baru

Senin, 20 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Wujudkan Layanan Prima, KAI Sumut Benahi dan Perluas Stasiun Perbaungan

Berita Terbaru