Purnamanews.com, Maros – Jalur trans-Sulawesi, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kerap menjadi daerah persinggahan para lelaki hidung belang, khususnya sopir truk, baik yang setiap hari lalu lalang atau yang hendak menuju luar Sulawesi maupun yang akan ke Kota Makassar. Tak heran, dari tahun ke tahun, rumah remang-remang di kabupaten Maros khusus daerah Lau dan sekitarnya yang tersebut terus menjamur, bahkan semakin luas.
Berdasarkan pantauan media,di kecamatan Lau yang berada di jalur trans-Sulawesi tersebut terdapat warung kopi yang terindikasi melakukan praktik tersebut. Para pekerja seks komersial (PSK) di antaranya berasal dari beberapa kabupaten lain.
Menjamurnya rumah remang-remang menjadi pemicu semakin tingginya jumlah PSK yang beraksi di Kabupaten Maros.Sbelan
Salah seorang sumber mengatakan, kebanyakan lelaki hidung belang yang sudah menjadi pelanggan kami,
“Kami memang ada pelayanan khusus untuk para sopir truk. Bahkan ada juga dari anggota Biasanya mereka transaksi sembari ngopi. Kami menyediakan kamar untuk mereka dengan biaya sewa Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Bayaran pelayannya ditentukan oleh pelayannya sendiri,” katanya tanpa sungkan.
Menjamurnya Warung remang-remang berkedok warung kopi tersebut, diduga kuat karena adanya pembiaran dari pihak aparat penegak hukum (Kapolsek Lau).
Padahal daerah Lau Maros sendiri juga punya Kapolsek, namun seakan jajaran kapolsek Lau diduga tutup mata.







