Purnama news|BINTAN – Aktivitas tambang pasir ilegal di Galang Batang, Kampung Banjar, dan sekitar KEK kini telanjang terlihat. Operasi galian C tanpa izin berlangsung terang-terangan, seakan tidak ada hukum di Kabupaten Bintan. Publik mulai menyimpulkan satu hal: ada jaringan yang sangat kuat hingga aparat dan pemerintah daerah memilih bungkam. Minggu, (23/11/2025).
Pantauan lapangan menunjukkan truk-truk pengangkut pasir keluar-masuk lokasi tanpa jeda, siang-malam. Tidak ada razia. Tidak ada penghentian. Tidak ada aparat yang tampak. Yang ada hanya lalu lintas pasir ilegal yang berjalan mulus, seolah kawasan itu diambil alih mafia.
Warga semakin geram.
“Sudah terlalu lama. Tidak mungkin operasi sebesar ini bisa aman tanpa beking kuat,” kata seorang warga, meminta identitasnya disembunyikan. “Kalau aparat mau bergerak, lokasi itu bersih dalam hitungan jam.”
Nama Aspan kembali disebut sebagai aktor lapangan. Informasi yang beredar menyebutkan, jaringan Aspan diduga dilindungi oknum-oknum berpengaruh, membuat aparat di level bawah tak berani menyentuh lokasi. Pola ini identik-siapa pemainnya, siapa bekingnya, siapa yang tutup mata-semakin mudah ditebak publik.
Yang membuat masyarakat makin hilang kepercayaan adalah sikap dua pucuk pimpinan: Kapolres Bintan dan Bupati Bintan. Keduanya hingga kini memilih diam seribu bahasa. Tidak ada klarifikasi. Tidak ada kunjungan lapangan. Tidak ada tindakan. Tidak ada penegasan sikap.
Diamnya pimpinan justru memperkuat dugaan adanya pembiaran terstruktur.
Sementara itu, kerusakan lingkungan terus berjalan. Negara dirugikan. Wibawa penegakan hukum di Bintan jatuh ke titik terendah. Dan yang paling terasa: publik kini mulai mempertanyakan, apakah hukum di Bintan masih berdiri, atau sudah dipreteli mafia pasir dan jaringan bekingnya.
Desakan kepada APH wilayah hukum Bintan mengeras: tertibkan, sikat jaringan beking, dan tegakkan hukum tanpa pandang bulu. Jika tidak, kasus Galang Batang akan menjadi bukti paling telanjang bahwa kekuasaan mafia pasir lebih kuat daripada negara.
Bersambung….





