Remaja SMA di Bintan dan Tanjungpinang Terpapar Konten Berisiko, dr. Asep Minta Sekolah dan Orang Tua Lebih Ketat Awasi Pergaulan Digital

- Jurnalis

Kamis, 20 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Purnamanews|Bintan Sejumlah sekolah tingkat SMA di Bintan dan Tanjungpinang mulai melaporkan adanya kasus siswa yang terpapar konten serta pergaulan berisiko di media sosial. Temuan ini mencuat setelah pihak sekolah melakukan konseling internal bersama tenaga kesehatan. Kamis, 20 November 2025.

Dalam penjelasannya, dr. Asep-yang menjadi narasumber dalam sesi konseling tersebut-menyampaikan pandangannya terkait kekhawatiran yang berkembang di kalangan guru dan orang tua. Ia menegaskan bahwa yang perlu diwaspadai bukan identitas atau orientasi tertentu, melainkan paparan konten, pergaulan, dan tekanan psikososial yang bisa memicu masalah kesehatan mental pada remaja.

Menurut dr. Asep, sejumlah siswa diketahui terlibat dalam percakapan daring dan grup media sosial yang berisi konten seksual, termasuk yang melibatkan orientasi seksual beragam. “Remaja berada pada fase labil. Yang berbahaya itu ketika mereka masuk ke ruang percakapan yang tidak sehat, tanpa pendampingan, sampai akhirnya muncul gejala stres, kecemasan, dan perubahan perilaku,” ujarnya.

Baca Juga :  Bersama Komduk, Kodim 0504/Jakarta Selatan Melaksanakan Patroli

Ia menambahkan bahwa pendekatan medis dalam kasus-kasus seperti ini berfokus pada konseling, edukasi, dan pendampingan, bukan pada stigmatisasi. “Yang kita tangani adalah dampak psikologis dan perilaku berisiko. Remaja perlu ruang aman untuk berdiskusi, bukan dihakimi,” katanya.

Pihak sekolah di Bintan dan Tanjungpinang disebut telah meningkatkan koordinasi dengan orang tua, termasuk mendorong monitoring aktivitas digital siswa dan memperkuat kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi.

Baca Juga :  Sarasehan Hari Jadi Ke- 74 Humas Polri, Nanan Soekarna : Polisi Humanis Berlandaskan Kejujuran

Seorang guru BK yang enggan disebut namanya menegaskan bahwa masalah utama bukan orientasi seksual, melainkan akses anak terhadap konten yang seharusnya tidak mereka konsumsi. “Kami ingin anak-anak berada di jalur yang aman. Fokus kami adalah kesehatan mental dan perlindungan mereka dari eksploitasi,” ujarnya.

Hingga kini, pihak Dinas Pendidikan belum memberikan pernyataan resmi, namun sejumlah sekolah sudah meminta pendampingan lanjutan dari tenaga kesehatan dan psikolog.

Berita akan diperbarui jika ada perkembangan.

Berita Terkait

Tim SAR dan Unit K9 Kembali Temukan 5 Jenazah di Lokasi Longsor Banjarnegara, 3 Diantaranya Telah Diidentifikasi Tim DVI
Polda Kepri Gelar Pelatihan Dokpol 2025, Kapolda Tekankan Profesionalisme dan Kolaborasi
Polda Kepri Musnahkan Barang Bukti Narkotika dari 9 Kasus, Selamatkan 28 Ribu Jiwa
Penobatan Duta Baca Nagan Raya 2025: Dorong Semangat Literasi
Kolaborasi Kodim 0505/JT Dan Komduk Gelar Patroli Siskamling, Wujudkan Kamtibmas Kondusif Di Ciracas
Danrem 052/Wkr Pimpin Pengamanan VVIP Kunjungan Wakil Presiden RI Di Jakarta Barat
Polres Metro Jakarta Utara Distribusikan MBG Di Kelapa Gading
Kapolri Hadiri Munas XI MUI 2025 Di Ancol, Kapolres Pastikan Pengamanan Berjalan Lancar
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 08:14 WIB

Tim SAR dan Unit K9 Kembali Temukan 5 Jenazah di Lokasi Longsor Banjarnegara, 3 Diantaranya Telah Diidentifikasi Tim DVI

Jumat, 21 November 2025 - 08:10 WIB

Polda Kepri Gelar Pelatihan Dokpol 2025, Kapolda Tekankan Profesionalisme dan Kolaborasi

Jumat, 21 November 2025 - 08:04 WIB

Polda Kepri Musnahkan Barang Bukti Narkotika dari 9 Kasus, Selamatkan 28 Ribu Jiwa

Jumat, 21 November 2025 - 00:04 WIB

Kolaborasi Kodim 0505/JT Dan Komduk Gelar Patroli Siskamling, Wujudkan Kamtibmas Kondusif Di Ciracas

Kamis, 20 November 2025 - 23:58 WIB

Danrem 052/Wkr Pimpin Pengamanan VVIP Kunjungan Wakil Presiden RI Di Jakarta Barat

Berita Terbaru