Purnamanews.com, Meulaboh – Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM, turun langsung meninjau jalan yang terputus akibat curah hujan tinggi di Gampong Rantau Panyang Timur, Kecamatan Meureubo, Sabtu (18/10/2025). Akses warga sempat terputus di dua titik penting akibat rusaknya box culvert yang sudah retak sejak dua tahun lalu.
Bupati Tarmizi memastikan penanganan darurat dikerjakan secepat mungkin. “Hari ini kita kerjakan secara darurat menggunakan pohon kelapa agar warga bisa melintas. Ada dua titik, dan akan ditangani bersamaan,” ujarnya di lokasi peninjauan.
Untuk mendukung penanganan langsung di lapangan, pemerintah kabupaten juga mengerahkan alat berat. Menurut Bupati, penanganan permanen akan dimulai akhir Oktober melalui pembangunan ulang badan jalan dan perbaikan struktur penunjang.
Selain menangani kerusakan jalan, Pemkab Aceh Barat juga bergerak cepat mengatasi banjir di wilayah kota. Untuk jangka pendek, sedang dilakukan pendataan dan normalisasi saluran drainase di beberapa titik rawan, seperti Lueng Aneuk Aye, Depan Kantor DPRK (Simpang Pelor), Lobang Prioperi
Kata Tarmizi, Pengerjaan meliputi pembersihan sampah, perbaikan saluran, serta edukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Langkah ini juga menjadi bagian dari persiapan Aceh Barat menuju target Adipura.
Untuk solusi permanen pengendalian banjir, Bupati Tarmizi menyatakan bahwa pemerintah daerah saat ini tengah memperjuangkan pembangunan breakwater atau kolam retensi di Suak Ujong Kalak melalui Kementerian PUPR. Proyek tersebut diajukan dengan pagu anggaran sekitar Rp50 miliar.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr. Kurdi, menambahkan bahwa Balai Jalan juga akan melaksanakan pengerjaan lanjutan sepanjang 4 kilometer melalui program Inpres Jalan Daerah, dengan anggaran sebesar Rp20,8 miliar. Proyek ini akan menghubungkan hingga kawasan Gunung Mata Ie.
“Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat konektivitas dan mengantisipasi kerusakan jalan akibat bencana alam,” kata Dr. Kurdi.
Dengan langkah cepat dan rencana jangka panjang yang telah disiapkan, pemerintah daerah menunjukkan komitmennya dalam memastikan keselamatan, aksesibilitas, dan penataan lingkungan di Aceh Barat, pungkas Kurdi.