- Nasib Utomo Di Duga Bohong Dan Panik Hingga Marah ,Curiga Dan Ancam Guru Guru Yang Di Tuduh Bocorkan Informasi
Bandar Lampung purnamanews.com , kepala sekolah SMPN 6 Nasib Utomo M.Pd ,bukanya menjawab konfirmasi tim media, malah curhat ke media online lain
Sungguh aneh pejabat publik satu ini ,sama sekali tidak menjawab dan memberi tanggapan atau klarifikasi jika itu tidak benar ,dan kenapa harus marah marah dan ancam akan laporkan guru ,,sementara informasi yang didapat awak media berasal dari berbagai sumber
Panik dan bingung serta risih ,kalau bersih kenapa harus risih ,tinggal jawab aja pertanyaan atau konfirmasi, yang mana informasi yang ditanyakan itu di nanti publik ,dan pejabat publik punya kewajiban memberi informasi yang di butuhkan publik
Diduga Nasib ngak ngerti undang undang keterbukaan informasi publik, atau sengaja abaikan undang undang
Di pemberitaan media online smatnews yang memuat stekmen kepala sekolah SMPN 6 itu menyebutkan ,ujian tidak pake kertas tapi pake gadget
Kemudian, pihaknya juga dituduh menjual kertas folio kepada siswa sebagai sarana ujian sekolah. Katanya, hal itu tidak ada karena siswa mengikuti ujian menggunakan gadget. “Siswa ujian menggunakan google form bukan lagi kertas,” kata dia.
Diduga nasib tidak paham bahasa ,stekmen diatas yang ditulis di media online smatnews ngawur ,karena yang ditulis di media on line ,purnamanews, Hotnews dan wartapolri sesuai yang di sampaikan narasumber
Dan banyak hal hal lain mas termasuk siswa kelas 7 sampai 9 saat ujian harus beli kertas folio sendiri jelasnya dengan gamblang ,
Apakah bahasa yang disampaikan Nara sumber diatas ada menggakatakan atau nuduh nasib jual kertas siswa ,,lucu,,
Dan kalau benar nasib Utomo bilang ujian siswa SMPN 6 pakai gadget ,google form bukan lagi kertas ,,beranikah nasib Utomo di konfrontir dengan siswa SMPN 6,kalau benar harusnya berani, simpel kan
Sementara ketua AWNI propinsi Lampung saat dimintai tanggapan terkait sikap kepala sekolah SMPN 6 nasib Utomo mengatakan
Jadi gini kepala sekolah termasuk pejabat publik ,yang menurut undang undang wajib memberikan informasi yang dibutuhkan publik
Maka menurut pribadi saya harusnya ketika di konfirmasi jawab jelaskan ,sehingga informasi yang di dapat wartawan dari narasumber bisa berimbang tidak sepihak
Tapi kalau hasil pengalaman dilapangan diduga mereka yang susah di konfirmasi dan risih ,pasti tidak bersih kalau bersih ,pasti siap kapan saja di konfirmasi dan berani hadapi siapapun untuk klarifikasi, informasi informasi yang kurang bagus. Tutupnya ( tim )