Jakarta Utara – Polsek Koja Polres Metro Jakarta Utara melaksanakan pengamanan keberangkatan massa dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Alumni Pesantren menuju Gedung Trans7, Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025) pagi.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk aksi damai bertajuk “Silaturahim & Meruwat TV Trans7” sebagai tanggapan atas tayangan program Xpose Uncensored yang sebelumnya menyoroti Pondok Pesantren Lirboyo. Tayangan yang disiarkan pada 13 Oktober 2025 itu dinilai sebagian pihak telah merendahkan marwah dan martabat pesantren.
Dari data kepolisian, titik kumpul massa berada di Kantor PCNU Jakarta Utara, Jalan Kramat Jaya, Tugu Utara, serta di Halte Plumpang, Jalan Yos Sudarso, Rawa Badak Selatan, Koja. Sekitar 30 orang peserta aksi yang terdiri dari anggota NU dan Alumni Pesantren berkumpul sebelum berangkat menuju lokasi kegiatan di Jakarta Selatan.
Aksi damai tersebut dikoordinasikan oleh Ustadz Akmal dan Ustadz Ahmad, dengan penanggung jawab kegiatan Ketua PCNU Jakarta Utara KH. Agus Muslih. Peserta aksi menggunakan atribut berupa seragam Ansor dan Banser, serta membawa bendera PCNU dan Merah Putih.
Untuk memastikan keamanan dan ketertiban, Polsek Koja menerjunkan 12 personel pengamanan dibawah pimpinan Wakapolsek Koja AKP Hartono, S.H.. Pengamanan dilakukan mulai dari titik kumpul hingga proses keberangkatan massa.
“Sejak awal kegiatan hingga keberangkatan massa pada pukul 08.30 WIB, situasi di wilayah hukum Polsek Koja berlangsung aman dan kondusif. Kami tetap melakukan pemantauan dan komunikasi aktif dengan koordinator lapangan,” ujar Kapolsek Koja Kompol Dr. Andry Suharto, S.H., M.H., saat dikonfirmasi.
Kapolsek menambahkan, kegiatan pengamanan ini juga merupakan bagian dari implementasi program “Jaga Jakarta” melalui gerakan “Jaga Lingkungan” dan “Jaga Warga” yang digalakkan oleh Polres Metro Jakarta Utara.
Dengan pendekatan humanis dan koordinasi yang baik antara kepolisian dan masyarakat, aksi keberangkatan massa NU dan Alumni Pesantren tersebut berlangsung damai tanpa gangguan berarti.
Jurnalis : M.Irsyad Salim
