Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Tren Bullish XAU/USD Masih Kokoh

- Jurnalis

Selasa, 14 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) kembali menorehkan rekor baru dengan tren kenaikan yang solid. Pada sesi perdagangan Amerika Utara, Senin (13/10), harga logam mulia ini menembus level psikologis penting di atas $4.100 dan terus bergerak naik hingga mendekati $4.130 pada awal sesi Asia, Selasa (15/10). Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, lonjakan harga emas kali ini tidak lepas dari meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang mendorong para investor beralih ke aset aman seperti emas.

Secara teknikal, Andy menjelaskan bahwa sinyal dari grafik candlestick serta indikator Moving Average (MA) mengonfirmasi kekuatan tren bullish yang masih dominan pada XAU/USD. Sentimen pasar cenderung positif, dan selama tekanan beli tetap kuat, peluang kenaikan lebih lanjut masih terbuka lebar.

“Apabila momentum kenaikan ini bertahan, emas berpotensi menembus level $4.200 dalam waktu dekat. Namun, bila terjadi koreksi teknikal, maka area $4.071 menjadi batas bawah yang perlu diwaspadai oleh trader,” jelas Andy.

Baca Juga :  Ini Perbedaan e-Meterai Resmi dan Materai Elektronik Tidak Sah

Dari sisi fundamental, eskalasi konflik perdagangan AS–Tiongkok menjadi pendorong utama reli harga emas. Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru yang lebih keras terhadap Tiongkok, termasuk penerapan tarif 100% untuk seluruh barang impor asal Negeri Tirai Bambu serta pembatasan ekspor perangkat lunak strategis buatan AS yang akan berlaku mulai 1 November. Meskipun Trump kemudian menenangkan pasar dengan pernyataan bahwa “semuanya akan baik-baik saja,” kekhawatiran terhadap perang dagang masih membebani pelaku pasar.

Faktor lain yang memperkuat reli emas adalah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Federal Reserve (The Fed). Pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat Oktober, dan kemungkinan lanjutan pada Desember mendatang. Kebijakan suku bunga rendah ini membuat emas semakin menarik karena menurunkan biaya peluang untuk memegang aset tanpa imbal hasil.

Meski demikian, sejumlah analis memperingatkan potensi koreksi harga setelah kenaikan signifikan lebih dari 56% sepanjang tahun ini. Suki Cooper, Kepala Riset Komoditas Global Standard Chartered Bank, menilai bahwa “Rally emas masih memiliki ruang untuk tumbuh, tetapi konsolidasi jangka pendek akan lebih sehat bagi kelanjutan tren naiknya.”

Baca Juga :  Intimate Wedding di Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga

Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun delapan basis poin ke 4,059%, dan imbal hasil riil juga menurun ke 1,742%, kondisi yang semakin memperkuat dukungan terhadap harga emas. Analis dari Bank of America serta Societe Generale bahkan memperkirakan harga emas bisa mencapai $5.000 pada tahun 2026, sedangkan Standard Chartered menaikkan target rata-rata untuk tahun depan menjadi $4.488.

Secara keseluruhan, reli emas yang terjadi mencerminkan tingginya minat investor terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian global. Momentum positif masih berpihak pada emas, memberikan peluang bagi trader yang mampu memanfaatkan arah pasar dengan strategi yang tepat.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Pumpkin Patch Playdate di Mall of Indonesia: Seru-Seruan Main ala Halloween
Krakatau Steel Tangkap Momentum Sinergi Hilirisasi dalam Penguatan Arsitektur Industri Baja Nasional
KAI Logistik Tingkatkan Kapasitas Container Yard Klari sebagai Langkah Strategis Dukung Green Freight
LRT Jabodebek Hadir Dekat dengan Aktivitas Masyarakat, Terhubung dengan Pusat Perbelanjaan dan Fasilitas Publik
UTMB Danau Toba 2025: Marathon Internasional yang Mengangkat Pariwisata Samosir
Empat Perusahaan Pelopori Studi Kelayakan JCM Berbasis Nature-based Solutions di Indonesia
Dukungan Pemerintah Lewat Subsidi Perkuat Akses Transportasi Publik, LRT Jabodebek Tembus 47 Juta Pengguna
Saat Pasar Goyang, Emas Terbang ke $4.132. Safe Haven Kembali Bersinar!
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Pumpkin Patch Playdate di Mall of Indonesia: Seru-Seruan Main ala Halloween

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:15 WIB

Krakatau Steel Tangkap Momentum Sinergi Hilirisasi dalam Penguatan Arsitektur Industri Baja Nasional

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:12 WIB

KAI Logistik Tingkatkan Kapasitas Container Yard Klari sebagai Langkah Strategis Dukung Green Freight

Selasa, 14 Oktober 2025 - 16:32 WIB

LRT Jabodebek Hadir Dekat dengan Aktivitas Masyarakat, Terhubung dengan Pusat Perbelanjaan dan Fasilitas Publik

Selasa, 14 Oktober 2025 - 16:25 WIB

UTMB Danau Toba 2025: Marathon Internasional yang Mengangkat Pariwisata Samosir

Berita Terbaru