Jejak Atreyu Moniaga di Art Jakarta 2025: Sebuah Perayaan Refleksi dan Regenerasi Seni

- Jurnalis

Minggu, 5 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 5 Oktober 2025 – Di tengah meriahnya suasana Art Jakarta 2025, ada satu ruang yang mengundang pengunjung untuk berhenti sejenak. Bukan sekadar tempat beristirahat, tetapi ruang yang mengajak untuk menarik napas, merenung, dan meresapi pengalaman seni dengan cara yang lebih personal. Dirancang oleh seniman visual Atreyu Moniaga dan arsitek Marcello Decaran, VIP Lounge by DESIGN:JAKARTA persembahan CASA Indonesia menjelma menjadi sebuah ruang refleksi, yang mengaburkan batas antara seni, desain, dan pengalaman batin.

Ruang ini dibangun dengan konsep dualisme, menghadirkan dua zona dengan karakter desain yang saling berlawanan namun saling melengkapi. Permainan cahaya artifisial menciptakan suasana yang dinamis, menghadirkan ilusi siang hari yang lembut di tengah ruang pameran. Atreyu Moniaga, Seniman Visual & Pendiri Atreyu Moniaga Project (AMP) mengatakan: “Keterlibatan saya di Art Jakarta 2025, khususnya lewat VIP Lounge, bukan semata tentang estetika. Bagi saya, ini adalah upaya untuk menghadirkan ruang di mana seni tidak hanya dilihat, tapi dirasakan. Ruang yang mengundang pengunjung untuk berhenti sejenak dan menikmati seni dengan cara yang lebih personal. Bersama Marcello, kami ingin menciptakan pengalaman yang meleburkan batas antara seni, ruang, dan kehidupan sehari-hari.”

Baca Juga :  ANTAM dan PT GAG Nikel Raih Penghargaan di Subroto Award 2025

Adapun tiga karya dari Atreyu Moniaga menjadi titik fokus area ini. Lewat palet hijau dan kuning yang menenangkan, karyanya menegaskan dialog antara alam dan sentuhan manusia (artifisial), sekaligus menghadirkan keseimbangan antara keheningan dan energi. Seperti oasis di tengah hiruk-pikuk pameran, lounge ini mengundang pengunjung untuk berhenti sejenak, merenungi harmoni antara seni dan ruang, antara manusia dan lingkungannya.

Selain proyek kolaboratif tersebut, Atreyu juga menampilkan empat karya terbarunya bersama Ota Fine Arts, galeri internasional yang menaungi seniman besar seperti Yayoi Kusama dan Christine Ay Tjoe. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kariernya, menandai semakin kuatnya posisi Atreyu di kancah seni global.

Namun kontribusi Atreyu di dunia seni tidak berhenti pada karya pribadinya. Melalui Atreyu Moniaga Project (AMP), program inkubasi yang ia dirikan pada 2014. Atreyu membangun ruang pembelajaran dan kolaborasi bagi seniman muda untuk berkembang dan menemukan arah artistik mereka. Selama lebih dari satu dekade, AMP telah menjadi wadah bagi puluhan talenta muda di bidang ilustrasi dan fotografi. Program ini menekankan pentingnya proses, empati, dan keberanian bereksperimen, nilai-nilai yang kini tercermin dalam perjalanan para alumninya.

Baca Juga :  KAI Daop 2 Bandung Sampaikan Permohonan Maaf atas Keterlambatan Sejumlah Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Akibat Adanya Gangguan Perjalanan di Stasiun Kedunggedeh

Kehadiran sembilan orang alumni AMP dalam gelaran Art Jakarta 2025 ini menjadi cerminan bagaimana seni tumbuh melalui proses, pembelajaran, dan kolaborasi. AMP hadir sebagai ruang yang mendorong seniman muda untuk menemukan arah dan bahasa visual mereka sendiri, sambil tetap menjunjung nilai empati dan kebersamaan dalam berkarya. “Saya selalu percaya, kekuatan seni lahir dari keberanian dan empati. Untuk para alumni AMP dan seniman muda Indonesia, teruslah berkarya dengan hati yang jujur dan rasa ingin tahu yang tak pernah padam. Bangunlah komunitas yang saling menguatkan, karena di situlah seni menemukan makna yang sesungguhnya.” Tutup Atreyu Moniaga, Seniman Visual & Pendiri Atreyu Moniaga Project (AMP)

Art Jakarta 2025 berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 3–5 Oktober 2025. Pameran seni kontemporer terbesar di Indonesia ini kembali menjadi panggung bagi seniman Asia untuk bereksperimen, berkolaborasi lintas disiplin, dan memperluas makna seni sebagai bagian dari kehidupan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

PTPP Percepat Pembangunan Infrastruktur Maritim Berkelas Dunia Proyek Pelabuhan Patimban
Jumlah Pelanggan KA Blambangan Ekspres Tumbuh 30,21 Persen Januari–Oktober 2025
16 Peluang Kerja di 2030 dari AI hingga IT
Video Processor Turtle AV: Solusi AV Serbaguna untuk Video Wall, Matrix & Multiview
Jangkau Institusi Pendidikan, JIP Luncurkan LED Videotron di Lingkungan Kampus BINUS
KAI dan Pemprov Jawa Barat Perkuat Sinergi Bahas Keselamatan Perlintasan dan Revitalisasi Stasiun Bandung
BINUS UNIVERSITY dan SAP Gelar SAP x Partners Day: Siapkan Talenta Digital untuk Karier Global
KAI Daop 2 Bandung Lakukan Perawatan Intensif Sarana Perkeretaapian untuk Jaga Kenyamanan Pelanggan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 13:32 WIB

PTPP Percepat Pembangunan Infrastruktur Maritim Berkelas Dunia Proyek Pelabuhan Patimban

Sabtu, 8 November 2025 - 12:05 WIB

Jumlah Pelanggan KA Blambangan Ekspres Tumbuh 30,21 Persen Januari–Oktober 2025

Sabtu, 8 November 2025 - 10:30 WIB

16 Peluang Kerja di 2030 dari AI hingga IT

Sabtu, 8 November 2025 - 07:09 WIB

Video Processor Turtle AV: Solusi AV Serbaguna untuk Video Wall, Matrix & Multiview

Sabtu, 8 November 2025 - 06:00 WIB

Jangkau Institusi Pendidikan, JIP Luncurkan LED Videotron di Lingkungan Kampus BINUS

Berita Terbaru

Business

16 Peluang Kerja di 2030 dari AI hingga IT

Sabtu, 8 Nov 2025 - 10:30 WIB