Jakarta, 1 Oktober 2025 – Upaya pemulihan konektivitas di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan kemajuan signifikan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerja cepat memasang Jembatan Bailey Teodhae 1 sebagai solusi darurat pascabencana amblasnya jalan daerah Sawu, tepat di titik STA 18.300 dari simpang Gako, Kecamatan Mauponggo. Progres pengerjaan jembatan darurat ini kini telah mencapai 50,85% dan ditargetkan rampung pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Langkah percepatan ini merupakan respons
pemerintah atas bencana banjir bandang yang memutus akses transportasi
masyarakat pada Senin, 8 September 2025 lalu. Curah hujan yang tinggi kala itu
menyebabkan debit air meluap hingga mengikis badan jalan dan membuatnya amblas
total.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa
pembangunan jembatan ini adalah wujud kehadiran pemerintah untuk memulihkan
akses warga secepat mungkin. Menurutnya, kolaborasi di lapangan menjadi kunci
utama.
“Kerja sama antara Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional (BPJN) NTT dan TNI Kodam IX/Udayana menunjukkan semangat gotong royong
dalam percepatan pemulihan pascabencana,” kata Menteri Dody.
Secara
teknis, Kepala BPJN NTT, Janto, menjelaskan bahwa pekerjaan di lokasi berjalan
sesuai jadwal. Perbaikan Jembatan Bailey Teodhae 1 ditargetkan selesai pada
Sabtu, 4 Oktober 2025. Saat ini, para pekerja tengah fokus pada perakitan
rangka baja jembatan, pembangunan pondasi pasangan batu yang diperkuat bronjong
kawat berlapis galvanis, serta penyiapan dek dan gelagar jembatan.
Janto
menambahkan, sebanyak 13 tenaga kerja dikerahkan dengan dukungan alat berat
seperti excavator, truck crane, dan genset untuk
memastikan pekerjaan berjalan lancar.
Selain
Jembatan Bailey Teodhae 1, Kementerian PU juga menangani beberapa titik vital
lainnya secara paralel untuk memulihkan konektivitas secara menyeluruh di
Kecamatan Mauponggo. Penanganan ini mencakup:
Jembatan
Bailey Teodhae 2: Penyiapan pondasi untuk
jembatan sepanjang 30 meter yang pengerjaannya dipercayakan langsung
kepada Tim Kodam IX/Udayana.Jembatan
Jero: Progres penanganan
darurat mencapai 15,98%.Duiker
(Gorong-gorong) Kelewae: Progres pemasangan
mencapai 18,52%.Duiker Lajawajo 1 dan 2: Masing-masing progresnya
mencapai 10,26% dan 16,48%.
Kementerian
PU berkomitmen penuh untuk terus mempercepat pemulihan infrastruktur jalan dan
jembatan yang rusak. Kehadiran jembatan-jembatan darurat ini diharapkan tidak
hanya membuka kembali akses antarwilayah, tetapi juga memperlancar distribusi
logistik dan menggerakkan kembali roda aktivitas sosial serta ekonomi
masyarakat Nagekeo. Dengan demikian, pemulihan akses masyarakat di Nagekeo yang
berjalan sesuai rencana ini menjadi harapan baru bagi warga setempat.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di VRITIMES