Arcteryx Indonesia Jelaskan Risiko Hiking di Kondisi Cuaca Buruk

- Jurnalis

Kamis, 4 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bagi banyak outdoor enthusiast, mendaki gunung atau hiking adalah cara terbaik untuk terhubung dengan alam, melatih fisik, sekaligus menemukan ketenangan. Namun, perlu diingat bahwa faktor cuaca dapat menentukan pengalaman hiking keseluruhan. Hujan lebat, kabut tebal, dan angin kencang dapat mengganggu kenyamanan, dan juga dapat berubah menjadi ancaman yang lebih serius bagi keselamatan.

Arcteryx Indonesia memahami bahwa eksplorasi alam selalu menyimpan tantangan, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem. Karena itu, penting bagi para pendaki untuk menyadari risiko-risiko yang muncul ketika tetap melanjutkan perjalanan saat cuaca tidak mendukung.

Risiko Fisik saat Hiking di Cuaca Buruk

Kondisi jalur yang licin akibat hujan membuat risiko tergelincir meningkat, bahkan pada medan yang biasanya mudah dilalui. Potensi cedera seperti keseleo, luka robek, hingga patah tulang bisa terjadi dalam hitungan detik.

Selain itu, suhu yang menurun drastis dan tubuh yang basah karena hujan dapat memicu hipotermia, kondisi berbahaya yang membuat fungsi tubuh menurun. Ditambah lagi, tubuh akan lebih cepat lelah karena harus bekerja ekstra untuk menyeimbangkan suhu dan mobilitas di medan berat.

Risiko Psikologis dan Mental

Tidak hanya fisik, cuaca kurang mendukung juga memberikan tekanan besar pada mental pendaki. Kabut tebal dan hujan deras membuat jarak pandang terbatas, yang dapat memicu rasa panik dan stres.

Baca Juga :  Strategi Penguatan Industri Baja: Berkaca dari Ekosistem International

Gangguan konsentrasi ini dapat menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan navigasi. Lebih jauh, kondisi mental yang menurun bisa menular pada rekan pendaki lain, menurunkan moral dan meningkatkan risiko kelelahan emosional.

Gangguan Navigasi dan Keamanan

Cuaca buruk sering kali menutupi jalur pendakian dengan kabut, genangan air, bahkan longsoran kecil. Kondisi ini membuat risiko tersesat meningkat karena tanda-tanda jalur sulit terlihat.

Lebih parah lagi, upaya evakuasi atau pertolongan darurat menjadi jauh lebih sulit dilakukan dalam kondisi hujan deras atau angin kencang.

Inilah alasan mengapa apparel outdoor protektif dan navigasi yang akurat wajib dimiliki setiap pendaki.

Pentingnya Apparel Outdoor Premium dalam Kondisi Tidak Mendukung

Cuaca yang sulit diprediksi menuntut apparel yang lebih dari sekadar penunjang gaya. Apparel outdoor high-end dari Arcteryx Indonesia berperan sebagai life-saving gear dengan teknologi canggih, seperti:

Microporous waterproof untuk menjaga tubuh tetap kering meski diguyur hujan.

Highly breathable fabric agar tubuh tidak kepanasan meski dilapisi pakaian pelindung.

Baca Juga :  Kementerian PU Telah Selesaikan Rehabilitasi 14 Infrastruktur Jalan yang Terdampak Banjir Bali

Breeze-defying material yang melawan angin kencang, serta UV-blocking shield untuk melindungi kulit saat cuaca berganti cepat.

Reinforced high-denier fabric untuk ketahanan ekstra terhadap jalur ekstrem dan gesekan.

Sejalan dengan hal itu, Ade Irwan Surya, Senior Retail Manager Arcteryx Indonesia, menegaskan bahwa setiap produk Arcteryx Indonesia sudah melewati beberapa tahap pengujian untuk memastikan kualitasnya dalam melindungi penggunanya.:

“Arcteryx Indonesia menerapkan sistem pengawasan mutu berlapis, mulai dari produksi hingga pemeriksaan akhir. Seluruh proses mengikuti standar yang berlaku di Indonesia, dan bekerja sama dengan lembaga pengujian internasional untuk memastikan setiap produk yang dipasarkan di Indonesia memenuhi kualitas tinggi,” tutur Ade.

Apparel Outdoor Arcteryx Indonesia Siap Mendukung Aktivitas Pendakian

Jadi dapat diketahui bahwa melakukan hiking saat cuaca buruk membawa risiko serius, dari cedera fisik, tekanan mental, hingga gangguan navigasi. 

Karena itu, persiapan yang matang dan pemilihan perlengkapan premium adalah investasi penting untuk keselamatan. Bersama Arcteryx Indonesia, eksplorasi alam tetap bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Triwulan III 2025, KA Makassar–Parepare Tumbuh 10,89% : Pendorong Mobilitas, Ekonomi dan Wisata Sulawesi Selatan
KAI Daop 1 Jakarta Kolaborasi dengan Kecamatan Sawah Besar Lakukan Penertiban Bangunan Liar
Tantangan dan Kesalahan Umum Investor Reksa Dana Pemula
KAI Daop 1 Jakarta dan Polda Metro Jaya Tandatangani Pedoman Kerja Teknis Pengamanan Stasiun Gambir
Diversifikasi Usaha, Holding Perkebunan Nusantara Optimalkan Kebun Karet Tak Produktif Jadi Agrowisata Edukatif
Deforestasi Indonesia Masih Meningkat, Inisiatif Pemulihan Hutan Mendesak Diperkuat
Bittime Gandeng Kuningan City Mall Gelar Crypto 101: Get to Know Web3 Ecosystem
Penerimaan Mahasiswa Baru SATU UNIVERSITY: Panduan Lengkap untuk Calon Pendaftar
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:29 WIB

Triwulan III 2025, KA Makassar–Parepare Tumbuh 10,89% : Pendorong Mobilitas, Ekonomi dan Wisata Sulawesi Selatan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:20 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Kolaborasi dengan Kecamatan Sawah Besar Lakukan Penertiban Bangunan Liar

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:08 WIB

Tantangan dan Kesalahan Umum Investor Reksa Dana Pemula

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:26 WIB

Diversifikasi Usaha, Holding Perkebunan Nusantara Optimalkan Kebun Karet Tak Produktif Jadi Agrowisata Edukatif

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Deforestasi Indonesia Masih Meningkat, Inisiatif Pemulihan Hutan Mendesak Diperkuat

Berita Terbaru

Business

Tantangan dan Kesalahan Umum Investor Reksa Dana Pemula

Rabu, 1 Okt 2025 - 18:08 WIB