Bau Busuk ‘Pakan Ternak Bebek’ Mengancam Kesehatan, Kades Je’netaesa di Duga Melakukan Pembiaran
Purnamanews.com, Maros – Bau busuk atau tak sedap yang hampir setiap hari di hirup akibat adanya peternakan bebek di lingkungan Dusun parantinggia Desa Je’netaesa Kecamatan Simbang Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan kini ramai jadi perbincangan.
Bau tak sedap dari usaha bebek sudah berlangsung sejak kurang lebih setahun lamanya.namun pemerintah setempat dalam hal ini pemerintah Desa diduga melakukan pembiaran tanpa mencari solusi.
Bau busuk dari pakan peternakan bebek sudah cukup lama dirasakan warga sekitar.Namun Masyarakat sekitar enggan berkomentar dikarenakan ia takut muncul kesalapahaman antara mereka.
Dan tidak hanya itu,berdasarkan informasi yang dihimpun media di lapangan, dimana para peternak Bebek menerima limbah ayam atau telur yang diduga sumbernya dari perusahaan untuk di olah kembali sebagai pakan ternak Bebek.
Dimana para peternak membeli pakan yang diduga termasuk limbah tersebut, Rp 25 ribu per karung.
“Ada yang antarkan itu pakai mobil bagaimana tidak bau na itu ayam atau telur tidak jadi dari perusahaan barang kali sudah termasuk limbah harganya itu 25 per karung,” Ucapnya.
Sumber lain mengakui, dalam satu tempat masyarakat parangtinggia pelihara Bebek ratusan ekor persatu kandang.
“Ratusan ekor satu orang itu dia pelihara.Mereka pelihara selama sampai 40 hari, lalu kemudian jual ke pedagang dengan harga persatu ekor rata-rata 40 ribu per ekor,” Ungkap sumber.
Kampung parangtinggia saat ini diselimuti bau busuk, selayaknya tempat pengelolaan sampah.
Semestinya pihak pemerintah mencarikan solusi agar bau busuk dari ternak Bebek tersebut tidak menjadi sebuah kegelisahan bagi kesehatan warga lain begitu dengan tamu yang berkunjung.
Salah satu tamu yang pernah berkunjung ke kampung parangtinggia Desa Je’netaesa, Kecamatan Simbang mengakui, Bahwa bau busuk yang begitu menyengat rasanya sungguh menggangu kesehatan,
“Saya akui itu, kalau wilayah sana minta ampun baunya, sampi perut saya sakit, dan kita tidak bisa bertahan lama duduk, tapi saya juga heran kenapa pemerintah tidak mencarikan solusi, Peternak Bebek baik masyarakat yang lain juga tidak terganggu,” Ucapnya.
Jika hal tersebut dibiarkan terus terjadi maka dapat dipastikan, kesehatan warga akan terancam.
Sementara itu, Kepala Desa Je’netaesa di konfirmasi melalui pesan Whatsapp nya perihal bau busuk di wilayah itu, hingga berita di naikkan dirinya belum memberikan tanggapan alias bungkam.
Bersambung.