Pemerhati Sosial Desak BKSDA Bertindak Terkait Konflik Masyarakat dan Hewan Liar di Aceh Timur

- Jurnalis

Kamis, 26 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PurnamaNews.com  Aceh Timur

 

Konflik hewan liar dan Masyarakat di Kabupaten Aceh Timur kembali menimbulkan keresahan. Serangan gajah ke pemukiman warga, kemunculan harimau, hingga buaya muara yang memangsa warga di sungai menjadi ancaman serius bagi keselamatan dan mata pencaharian masyarakat.

Aktivis pemerhati sosial Aceh Timur, Dedi Saputra, S.H., meminta pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Ia menilai BKSDA kerap lamban dalam merespons kejadian yang melibatkan korban dari kalangan masyarakat.

“Kami tidak ingin BKSDA hanya bertindak jika hewan dilindungi menjadi korban. Saat masyarakat menjadi korban, seolah tidak ada perhatian,” ujar Dedi kepada media, Kamis (26/6/2025).

Baca Juga :  Optimalkan SPI 2025, Inspektorat Ajak Masyarakat Isi Surve Di Stand PKAB

Menurut Dedi, beberapa hari lalu terjadi insiden tragis di Kecamatan Rantau Peureulak, di mana seorang pria tewas setelah diterkam buaya saat mencari kerang (empeng) di sungai. Korban baru berhasil dievakuasi setelah polisi melepaskan tembakan ke udara, yang membuat buaya melepaskan tubuh korban. Warga kemudian menyeberangi sungai untuk mengevakuasi jenazah.

Dedi menjelaskan bahwa buaya muara masih berkeliaran di sepanjang aliran sungai dari Kecamatan Serbajadi hingga Rantau Peureulak, sementara warga terus menggantungkan hidup mereka dari hasil tangkapan di sungai.

Baca Juga :  Wakil Humas Sekolah Menengah Kejuruan Negri 1 Bandar Lampung Di duga Tidak Tegas dan Tidak komidmen Dengan Ucapanya 

“Yang menjadi pertanyaan, jika buaya tersebut mati karena ditembak dalam upaya penyelamatan warga, apakah masyarakat akan dikenakan sanksi? Ini menyangkut nyawa manusia,” kata Dedi. “Hingga kini kami belum melihat upaya evakuasi dari BKSDA, bahkan pihak keluarga korban pun belum didatangi.”

Dedi berharap instansi terkait segera mengambil langkah konkret untuk mencegah jatuhnya korban berikutnya.

“Kami mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sungai maupun di kebun agar selalu waspada. Koordinasi dengan pemerintah desa dan Muspika juga penting dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.

Berita Terkait

PUPR Aceh Barat Selesai Penanganan Sementara, Jalan RGM Yang Putus
Warga Desa Lhok Khawatir Abrasi Hancurkan Tempat Wisata Lhok Raja
Ketua TP-PKK Nagan Raya Buka Lomba Mewarnai bagi Anak PAUD dan Disabilitas
MILAD KE-2 TTKKBI SERTA SANTUNAN ANAK-ANAK YATIM
MILAD KE-2TTKKBI SERTA SANTUNAN ANAK-ANAK YATIM
Pengusaha Muda, Muhammad Jusuf Darusman ( MJD ) Soroti Tambak Udang di Aceh Terancam Gulung Tikar.
Berlubang Jalan Hang Tuah Jadi Korban Tambang Bauksit Ilegal, Publik Pertanyakan Sikap Polda Kepri
Bupati Tarmizi SP dan Wakil Said Fadhel SH Salurkan Bantuan Logistik Pada Dapur Umum Suak Indrapuri.
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:34 WIB

PUPR Aceh Barat Selesai Penanganan Sementara, Jalan RGM Yang Putus

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Warga Desa Lhok Khawatir Abrasi Hancurkan Tempat Wisata Lhok Raja

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:30 WIB

Ketua TP-PKK Nagan Raya Buka Lomba Mewarnai bagi Anak PAUD dan Disabilitas

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:21 WIB

MILAD KE-2 TTKKBI SERTA SANTUNAN ANAK-ANAK YATIM

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:14 WIB

MILAD KE-2TTKKBI SERTA SANTUNAN ANAK-ANAK YATIM

Berita Terbaru

Business

Manajemen Gaji Bulanan untuk yang Sering Lupa Menabung

Minggu, 19 Okt 2025 - 23:26 WIB