Bitcoin Anjlok Seiring Perang Tarif dan Ketidakpastian Kebijakan Trump

- Jurnalis

Senin, 10 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bitcoin kembali mengalami tekanan! Setelah sempat mencetak rekor di atas $92.800, harga aset kripto terbesar ini terjun lebih dari 10% hanya dalam beberapa hari. Penurunan tajam ini bukan tanpa alasan. Pasar kini dihantui oleh ketidakpastian global, perang tarif antara Amerika Serikat dan China, serta kebijakan ekonomi yang semakin agresif dari Presiden Donald Trump.

Performa Harga Bitcoin

Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 3%, mencapai $83.200, dan mendekati level rata-rata pergerakan 200 hari. 

Sejak mencapai titik tertingginya di atas $92.800 pada hari Kamis, harga Bitcoin telah turun lebih dari 10%.

Meskipun Presiden Donald Trump baru saja membuat pengumuman terkait kripto, perhatian investor kini lebih tertuju pada dampak ekonomi global, khususnya terkait perang tarif AS-China serta kebijakan suku bunga The Fed.

Saat penulisan, harga BTC/USDT di market Bittime berada di level $82.884, turun 3.46% selama sehari. 

Ketegangan Perdagangan AS-China Memicu Ketidakpastian Pasar

Ketidakstabilan pasar semakin meningkat menjelang Senin, di mana Beijing berencana mengenakan tarif terhadap sejumlah barang pertanian dari AS sebagai balasan atas kenaikan tarif impor China yang diberlakukan oleh Presiden Trump. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, menyebabkan pasar aset berisiko, termasuk Bitcoin, mengalami tekanan.

Selain itu, Federal Reserve (The Fed) juga memberikan pernyataan yang menambah kehati-hatian di pasar. 

Baca Juga :  Belanja Bahan Bangunan Dapat Motor Listrik? Mitra10 Hadirkan Promo Hadiah Langsung Juli 2025!

Pada Jumat lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral akan tetap berhati-hati dalam menentukan suku bunga, mengingat dampak dari kebijakan perdagangan Trump terhadap perekonomian AS.

Pernyataan ini diperkuat oleh laporan pekerjaan nonpertanian (nonfarm payrolls) AS yang lemah, yang semakin memicu ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga hingga tiga kali pada tahun ini.

Bitcoin Terseret Kekhawatiran Makroekonomi

Banyak analis menilai bahwa ketegangan ekonomi global mulai menggeser fokus investor dari pengumuman strategis Trump mengenai cadangan Bitcoin.

Menurut laporan dari IntoTheBlock, meskipun ada berita positif terkait kripto dari Trump, Bitcoin tetap jatuh 4% dari $90.000 ke bawah $87.000 dalam hitungan jam. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen terhadap Bitcoin saat ini lebih dipengaruhi oleh faktor makroekonomi dibandingkan kebijakan kripto dari pemerintah AS.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa Bitcoin kini memiliki korelasi yang semakin erat dengan aset berisiko lain, seperti Ethereum dan saham AS. Ini menandakan bahwa ketika ketegangan ekonomi meningkat, pasar kripto juga ikut tertekan.

Investor Pantau Level Kunci Bitcoin

Meskipun tren penurunan masih berlangsung, grafik harian Bitcoin menunjukkan adanya peluang rebound.

Sebelumnya, Bitcoin telah mengalami lonjakan harga ketika menguji SMA 200-hari pada 28 Februari dan 2 Maret.

Jika pola ini berulang, ada kemungkinan investor akan kembali masuk dan mendorong harga naik dari level support ini.

Baca Juga :  KAI Daop 6 Yogyakarta Amankan Barang Temuan Penumpang KA yang Tertinggal Sepanjang Semester I 2025 Total Senilai Rp1,3 Miliar

Namun, dengan ketidakpastian yang masih tinggi terkait perang tarif dan kebijakan moneter AS, pergerakan Bitcoin dalam beberapa hari ke depan masih berisiko.

Kesimpulan

Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa sentimen makroekonomi masih memiliki pengaruh besar terhadap pasar kripto. Perang tarif antara AS dan China, ditambah dengan kebijakan suku bunga The Fed, menciptakan ketidakpastian yang membuat aset berisiko seperti Bitcoin mengalami tekanan.

Jika kamu ingin memanfaatkan peluang ini untuk trading jangka pendek, Bittime bisa menjadi pilihan. Sebagai aplikasi investasi kripto berlisensi di Indonesia, Bittime menyediakan kemudahan untuk trading Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan mulai trading di Bittime!

Disclaimer

Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Bittime adalah platform perdagangan aset kripto terdaftar di Bappebti yang menyediakan informasi berdasarkan riset internal, bersifat umum dan edukatif. Informasi ini bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, hukum, atau perpajakan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Pengguna wajib melakukan analisis mandiri dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Muslim Ai Companion – Karena Setiap Hati Butuh Tempat Pulang (Telah Digunakan 34 Negara)
Dua Brand Favorite Anak Muda, Photomatics dan Oatside, Resmi Kolaborasi!
Jaga Stok Beras Tetap Berkualitas, Gudang BULOG Kanwil Jawa Timur Terapkan Fumigasi oleh SUCOFINDO
Kenapa Sambungan Rel Kereta Api Harus Ada Celah? Ini Penjelasannya
KAI Divre IV Tanjungkarang dan DAMRI Jalin Kerja Sama Angkutan Perjalanan Dinas
Keramba Apung: Modal Kecil Untung Besar? Bongkar Mitos & Fakta Budidayanya
India dan Indonesia Perkuat Kepemimpinan Kawasan Melalui Jakarta Futures Forum 2025
Kenali Keunggulan Gear Motor Elektrik untuk Aplikasi Industri Modern
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 15:48 WIB

Muslim Ai Companion – Karena Setiap Hati Butuh Tempat Pulang (Telah Digunakan 34 Negara)

Kamis, 7 Agustus 2025 - 15:42 WIB

Dua Brand Favorite Anak Muda, Photomatics dan Oatside, Resmi Kolaborasi!

Kamis, 7 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Kenapa Sambungan Rel Kereta Api Harus Ada Celah? Ini Penjelasannya

Kamis, 7 Agustus 2025 - 12:39 WIB

KAI Divre IV Tanjungkarang dan DAMRI Jalin Kerja Sama Angkutan Perjalanan Dinas

Kamis, 7 Agustus 2025 - 11:55 WIB

Keramba Apung: Modal Kecil Untung Besar? Bongkar Mitos & Fakta Budidayanya

Berita Terbaru