Purnamanews.com | Sampang – CV Media Utama Grup, perusahaan yang bergerak di bidang produksi garam, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam terhadap layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sampang. Pemadaman listrik mendadak yang sering terjadi akhir-akhir ini telah menyebabkan gangguan operasional yang serius, serta kerusakan pada peralatan produksi yang sangat vital bagi kelangsungan bisnis.
Moh. Ishak, Wakil Manajemen CV Media Utama Grup, menekankan bahwa pemadaman listrik tanpa pemberitahuan sebelumnya telah mengakibatkan dampak yang merugikan.
“Satu unit PC yang kami gunakan untuk mengontrol sistem produksi dan satu penggerak dinamo rusak akibat pemadaman mendadak ini. Ini jelas sangat mengganggu kelancaran produksi garam kami,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Lebih jauh, Moh. Ishak menjelaskan bahwa CV Media Utama Grup sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil untuk menjalankan seluruh proses produksi.
“Mesin-mesin kami tidak dapat berfungsi tanpa listrik. Setiap kali listrik padam, kami terpaksa menghentikan produksi, dan kerugian material yang kami alami semakin meningkat,” tambahnya.
Tak hanya merusak peralatan, pemadaman listrik yang tidak terduga juga berakibat pada tertundanya pengiriman produk kepada pelanggan.
“Dengan alat yang rusak dan proses produksi yang terhenti, pengiriman produk garam kami menjadi terlambat. Hal ini sangat merugikan perusahaan, terutama dalam upaya memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” jelas Moh. Ishak.
Moh. Ishak mengingatkan pentingnya PLN Sampang untuk lebih transparan mengenai jadwal pemadaman listrik.
“Kami berharap PLN dapat berkomunikasi dengan lebih baik. Jika ada pemadaman yang direncanakan, kami ingin diberitahu sebelumnya agar dapat mengambil langkah pencegahan, seperti mematikan mesin secara manual untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,” tuturnya.
Hingga saat ini, PLN Sampang belum memberikan tanggapan resmi terhadap keluhan yang disampaikan oleh CV Media Utama Grup. Namun, Moh. Ishak berharap agar PLN segera memperbaiki layanannya.
“Kami tidak bisa terus menerus menghadapi situasi ini. Jika pemadaman listrik mendadak terus berlanjut, dampaknya tidak hanya pada produksi, tetapi juga akan mengakibatkan kerusakan pada peralatan yang bernilai tinggi,” tegasnya.
Moh. Ishak menekankan, jika masalah ini tidak segera ditangani, dampaknya akan berpengaruh besar terhadap produksi dan dapat mengancam keberlangsungan usaha. “Kami khawatir, jika keadaan ini tidak berubah, nilai investasi pada peralatan kami bisa terancam akibat kerusakan yang terus-menerus,” tutupnya dengan nada serius. (**Adhon )