Purnamanews.com – Brebes. Indonesia memiliki permasalahan yang cukup kompleks dalam penanganan sampah Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton limbah. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia yang semakin meningkat juga. Disisi lain, penanganan sampah di Indonesia masih menjadi momok yang memprihatinkan. Banyak warga masyarakat yang tidak memahami manfaat daur ulang sampah.
Dalam merespon permasalahan tersebut Lembaga Pengelolaan Sampah dari Jakarta bekerjasama dengan pemda Brebes mengambil inisiatif untuk memperkenalkan pada masyarakat untuk meningkatkan kebiasaan mengurangi, memilah dan memanfaatkan sampah.
Salah satunya melalui bank sampah yang merupakan sebuah gerakan untuk mendorong masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan bisa mengelola sampahnya secara terorganisir.
“Dengan membuat Louncing Bank Sampah Induk Mountrash (BSIM) yang punggawai oleh Mahmudin aktifis peduli sampah Kabupaten Brebes.
Menurut Mahmudin, bahwa, dalam rangka memperkuat gerakan pengelolaan sampah dengan Bank Sampah Induk yang dibuka hari ini adalah langkah awal dari program revitalisasi sampah yang bertujuan untuk menjadikan kota Brebes lebih bersih, sehat, dan lestari, ”
Harapan kami Bank Sampah Induk ini dapat menjadi tempat pusat kegiatan pengelolaan sampah di Brebes dan dapat menjadi tempat yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memilah sampah pada tahap awal, kemudian dikirimkan ke tempat pengolahan sampah agar dapat diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat.
Bank sampah ini juga dirancang sebagai tempat edukasi dan pelatihan tentang pengelolaan sampah bagi masyarakat. Masyarakat diajak untuk membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pengelolaan sampah secara benar, sehingga dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari pengelolaan sampah, “jelas Mahmudin.
Penyampaian lain dari Titik Nuraini mewakili Mountrash Alvatar Jakarta, Bahwa bank sampah induk ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Menurutnya, Sampah yang sudah dipilah dan diproses oleh bank sampah ini akan menjadi bahan baku untuk produk kreatif yang dapat dijual kembali, Produk yang dihasilkan melalui bank sampah ini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga sekitar tempat tinggal bank sampah, “ungkap Titik.
Dan Insya Allah Kedepan kami dari lembaga peduli sampah Jakarta akan membuat BSIM di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Brebes sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sampah.
Sebagai bentuk Revolusi Mental, masyarakat harus diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Masyarakat perlu didorong untuk mengubah cara berpikir dan tindakan dalam membuang sampah agar mereka dapat pelan menyadari pentingnya memilah sampah dimulai dari dalam rumah dahulu.
Dengan bank sampah induk ini, masyarakat akan lebih mudah memahami tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, dengan pola berpikir bahwa sampah yang dikelola dengan benar dapat memiliki nilai ekonomi, ” Beber Titik Nuraini.
Dalam hal ini, Bank Sampah Induk di Kota Brebes merupakan satu langkah maju dalam pengelolaan sampah yang terorganisir di Indonesia. Program ini memperlihatkan kepada masyarakat bahwa pengelolaan sampah tidak saja penting dari segi lingkungan tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan. Semoga melalui bank sampah induk ini, Indonesia dapat mendorong gerakan Revolusi Mental dalam pengelolaan sampah yang semakin dikenal oleh masyarakat, sehingga kabupaten Brebes dapat lebih bersih lagi, “tutupnya.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Lingkungan dan Kehutanan Kabupaten Brebes, Laode Vindar Aris menyampaikan rasa Terima kasih atas terselenggaranya Louncing Bank Sampah Induk di kabupaten Brebes ini, terutama kepada team Mountrash dari jakarta dan kepada Bapak Mahmudin serta tamu undangan yang lainya.
“Seperti hadist Nabi tentang Kebersihan Sebagian dari iman’ itu harus dimulai dari diri kita sendiri tentang pengolahan sampah karena sampah itu ibarat raga manusia seketika tertinggal nyawa begitupun sampah semua jadi tak berguna setelah isinya dimakan, maka itu kita harus bergotong royong untuk bersama memecahkan persoalan pengelolaan sampah baik itu yang organik maupun non organik, agar dapat bermanfaat pada masyarakat, “Jelas Laode.
” Menurut Laode, kita harus bisa bersama mengelola sampah agar bisa bermanfaat dengan mulai memilah sampah organik non organik dimulai dari rumah karena jika tidak di pilah maka sampah itu akan berakhir di TPA saja sehingga bisa kita bayangkan dari berapa jumlah masyarakat yang menciptakan sampah tiap hari berapa ton dan berapa ton sampah yang akan muncul dalam satu bulan.
Maka di Kabupaten Brebes kita harus bisa mengelola sampah sebaik mungkin mengingat saat sekarang di TPA timbunan sampah sudah sangat menggunung namun tidak bisa kita cangkul karena dalam sampah itu banyak sampah plastik yang pada awalnya tidak di pilah sehingga menjadi seperti itu, ucap rasa Terima kasih juga kepada DPR Brebes yang sangat mendukung baik program pengelolaan sampah di kabupaten Brebes ini.
“Mari kita bergotong royong karena masalah sampah ini adalah tanggung jawab semua untuk itu kita harus bersama sama mengelola sampah, memilah mulai dari rumah dan jangan lagi kita membuang sampah sembarangan di jalan di sungai atau saluran saluran air untuk Brebes lebih bersih lagi, “tutup Laode.
( Fe / red )
